icon
article-hero

Mengenal Lebih Dekat Masjid Sultan, Masjid Termegah di Singapura

avatar-name

Tiara •  Nov 20, 2022

Masjid Sultan Singapura adalah salah satu landmark paling populer di Negeri Singa. Baik warga lokal maupun wisatawan, siapapun yang pernah ke Singapura pasti tidak asing lagi dengan Masjid Sultan. Kubahnya yang berwarna emas adalah pemandangan khas yang menghiasi area Kampong Glam dan merupakan monumen penting bagi umat Muslim di Singapura.

Kali ini, tim HHWT akan mengajak kamu untuk melihat lebih dekat sejarah Mesjid Sultan dan prosesnya hingga kini menjadi lambang kebanggaan Singapura.

Masjid Sultan Singapura

Masjid Sultan Singapura didirikan pada tahun 1824 oleh Sultan Hussain Shah setelah menyepakati perjanjian pembangunannya dengan British East India Company. Kala itu, sang Sultan dan keluarganya masih tinggal di area Istana Kampong Glam dan mendedikasikan sebidang lahan untuk membangun masjid ini.

Sejarah Mesjid Sultan Singapura

sejarah mesjid sultan singaoura

Kredit: tourwithus

Saat baru selesai dibangun pada tahun 1826, masjid ini sama sekali berbeda dengan bangunan yang ada sekarang. Awalnya, masjid hanya memiliki satu lantai dengan atap 2 tingkat. Bentuk ini mirip dengan beberapa masjid tradisional di Asia Tenggara lain yang masih ada sampai sekarang. Misalnya seperti Masjid Kampong Laut di Kota Bahru.

Pada tahun 1924, Masjid Sultan Singapura direnovasi untuk pertama kalinya. Bangunan baru didirikan di lahan yang sama secara bertahap agar tidak mengganggu para jamaah yang beribadah. Dari pembangunan inilah tampilan Masjid Sultan mulai tampak seperti apa yang kita lihat sekarang, dengan kubah besar dan beberapa menara di sekelilingnya.

Bahkan, bagian dasar kubah masjid terbuat dari botol kaca yang didonasikan oleh umat Muslim berpenghasilan rendah di negara ini. Dengan demikian, semua lapisan masyarakat pun turut berkontribusi dalam pembangunan Masjid Sultan.

Kredit: Francisco Anzola di Flickr

Masjid Sultan Singapura sempat ditutup sebentar untuk renovasi dan kembali dibuka pada tahun 1929. Renovasi tersebut selesai pada tahun 1932. Bangunan asli masjid ini bahkan dinobatkan sebagai situs warisan sejarah oleh Dewan Pelestarian Monumen Bersejarah di Singapura pada tahun 1975.

P.S. Lihat juga 9 masjid indah Singapura lainnya yang patut kamu kunjungi!

Arsitektur Masjid Sultan Singapura

Arsitektur Masjid Sultan Singapura bergaya Indo-Saracen yang sarat akan nuansa India, Persia, dan Islami dengan ciri khas kubah besar dan menara. Interiornya dicat dengan nuansa hijau terang untuk menonjolkan langit-langitnya yang menjulang. ? Untuk melihat lebih dekat masjid dengan pengaruh budaya Turki dan Ottoman pada arsitekturnya, kamu bisa melihat Masjid Camii di Tokyo.

Berbagai tulisan kaligrafi dan ukiran bernuansa Islami pun menghiasi interior masjid, termasuk pada tepian mihrab untuk imamnya. Sosok manusia dan binatang memang hal yang dihindari dalam kesenian Islam, jadi motif bunga dan geometris lebih sering ditemukan menghiasi masjid.

Kredit: Jnzl's Photos di Flickr

Perpaduan pengaruh budaya yang berbeda dalam dekorasi Masjid Sultan mencerminkan keberagaman umat Muslim yang ada di Singapura. Dari luarnya saja, sudah tampak kemegahan masjid yang menjadikannya salah satu destinasi wajib di Negeri Singa.

Meski sekarang bangunannya sudah benar-benar berbeda, kawasan ini punya tempat khusus di hati wisatawan dan warga lokal Singapura. Terlebih mengingat begitu banyak makanan halal di kawasan ini.

Seperti masjid-masjid lainnya di dunia, sejarah Mesjid Sultan Singapura pun merefleksikan pengaruh budaya Islam dan budaya lokal dalam keseluruhan bangunannya.

Beberapa tahun yang lalu, Masjid Sultan Singapura kembali direnovasi untuk memenuhi kebutuhan jamaah. Pada tahun 2017, masjid ini memasang panel surya untuk mengurangi jejak karbonnya dan keran hemat air di tempat wudhu.

Masjid ini pun menjadi bagian dari perayaan 2 abad Singapura. Hal ini melambangkan betapa dicintainya masjid ini, bahkan bagi umat non-Muslim.

Hari ini, Masjid Sultan Singapura adalah bagian penting dari komunitas Muslim di Singapura. Berbagai acara pun kerap diselenggarakan di sini, mulai dari kajian, akad nikah, hingga bazar Ramadan di sekitar masjid.

Cara ke Masjid Sultan Singapura

Cara ke Masjid Sultan Singapura cukup  mudah. Kamu bisa menggunakan transportasi umum seperti MRT atau bus untuk tiba di masjid ini. Jika kamu naik MRT, kamu bisa mengambil jalur East West Line atau Downtown dan turun di Bugis MRT Station.

Sementara jika kamu naik bus, kamu bisa turun di halte bus yang berada di sekitar masjid, di antaranya Opposite Stamford Pr Sch (140 meter), Before Sultan Mosque (140 meter), atau Opposite Duo Residence (200 meter).

Alamat: 3 Muscat Street, Singapore 198833

Jam operasional: Setiap hari jam 5.30 - 19.00 dan 13.00 - 21.00

Petunjuk arah: Dari stasiun MRT Bugis, berjalanlah sepanjang North Bridge Road selama 10 menit sampai masjid terlihat.

Nomor telepon: +65  6293 4405 atau +65 6293 4043

Website | Facebook | Instagram

Simak informasi lain yang tak kalah menarik tentang rumah ibadah umat Muslim di dunia dalam artikel berikut: