icon
article-hero

Bukti Toleransi di Indonesia, Gereja Ini Dibangun Oleh Warga Beragama Islam

avatar-name

Tiara •  Apr 09, 2021

Informasi yang tertera di bawah ini sesuai dengan kondisi saat artikel dipublikasikan.

Apa yang terlintas di pikiran kamu saat bicara soal toleransi di Indonesia? Saling jaga saat beribadah atau mungkin saling berkirim bingkisan saat hari raya?

Sebuah desa di Alor, Nusa Tenggara Timur menjadi bukti bahwa toleransi antarumat beragama adalah hal yang indah. Kerukunan lintas agama di kawasan ini sudah mengakar sejak ratusan tahun lalu. Bahkan di Kampung Ilawe, ada sebuah gereja yang dibangun atas inisiatif warga Muslim setempat.

Kredit: CRCS UGM

Gereja Ismail berdisi di tengah Kampung Ilawe, Desa Alila Timur, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Menurut sumber ini, nama Ismail diambil dari seorang Muslim yang mendirikan gereja tersebut.

Kampung ini memang dihuni oleh keluarga yang mayoritas beragama Islam. Menurut Merlin M.L Tiran dari CRCS UGM, masyarakat Ilawe awalnya tinggal di gunung. Agama Islam dan Kristen masuk pada tahun dan masyarakat Muslim pun pindah ke Kampung Ilawe karena sulit mendapatkan air untuk berwudu.

Saat itulah rumah ibadah mulai dibangun, yakni Masjid Darul Falah dan Gereja Ismail. Kedua rumah ibadah ini dibangun bahu-membahu oleh masyarakat kampung tanpa memandang agama yang berbeda.

Kisah pembangunannya pun tidak kalah mengharukan. Menurut sumber ini, awalnya pembangunan gereja tidak memenuhi syarat. Kala itu, hanya ada empat kepala keluarga yang beragama Kristen.

Namun, beberapa orang Muslim memasukkan nama mereka sebagai orang yang mengajukan izin pembangunan gereja agar umat Kristen di Kampung Ilawe bisa beribadah di kampungnya sendiri.

Selesai dibangun pada tahun 1949, Kampung Ilawe punya Masjid Darul Falaq, Gereja Ismail, dan Masjid Ishak. Nama Ishak dan Ismail yang merupakan nama anak dari Nabi Ibrahim AS pun menjadi simbol persaudaraan antarumat Islam dan Kristen di Kampung Ilawe.

Tidak sampai di situ saja, masyarakat Ilawe pun saling berpartisipasi dalam acara keagamaan masing-masing. Ketika perayaan Natal, tidak jarang umat Islam yang menjaga keamaan saat umat Kristen sedang beribadah. Begitu pula sebaliknya.

Ketika hari raya Idul Fitri dan Natal datang, Kampung Ilawe pun dipenuhi rasa sukacita yang dirayakan oleh semua masyarakatnya.

Kerukunan antarumat beragama yang ada di Kampung Ilawe merupakan bukti toleransi di Nusantara. Hubungan yang harmonis ini bukan hanya berpegang kepada  agama, namun juga nilai luhur hubungan antar manusia.

Simak juga kisah inspiratif lainnya dalam artikel berikut ini: