icon
article-hero

Ramadan Around the World: Toleransi Ramadhan di Yogyakarta, Tetap Rukun Meski Berbeda Kepercayaan

avatar-name

Sri Anindiati Nursastri •  Apr 08, 2021

Kondisi di bawah ini sesuai dengan saat artikel dipublikasikan.

Artikel ini merupakan bagian dari seri "Ramadan Around the World". Artikel ini ditulis oleh tim editorial Have Halal, Will Travel berdasarkan informasi yang dikirimkan melalui tautan ini oleh Ririn Subroto dari Yogyakarta.

Apa yang ada di benakmu begitu mendengar kata”Ramadhan”? Bagi Ririn Subroto (35), Ramadhan sangat identik dengan self correction. Ini adalah bulan di mana kita bisa memperbaiki diri sendiri, baik jasmani maupun rohani.

Ririn kini berdomisili di Sleman, Yogyakarta, selama 5 tahun belakangan. Biasanya setiap Ramadhan ia kerap berbuka puasa bersama keluarga besar. Namun semenjak pandemi Covid-19, Ririn lebih sering menghabiskan waktu di rumah.

Bagi Ririn, Ramadhan juga merupakan momen untuk membuat tubuh menjadi lebih sehat lewat opsi makanan sahur dan berbuka puasa. Saat sahur, ia lebih suka mengonsumsi sedikit nasi dengan tumis sayuran, egg roll, atau telur mata sapi. Sementara untuk berbuka puasa, teh manis panas dan camilan adalah makanan yang ditunggu-tunggu!

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Ririn dan keluarganya bisa melakukan tradisi memasak makanan menggunakan resep turun-temurun. Antara lain sambal krecek, sambal goreng ati, serta ketupat yang dibuat oleh Ibu dan Ayahnya.

Toleransi di bulan Ramadhan

Yogyakarta adalah melting pot, sebuah kota multikultural dengan penduduk yang berasal dari berbagai agama dan latar belakang. Oleh karena itu, toleransi beragama sangat terasa di kota ini.

“Di RT (Rukun Tetangga) tempat saya tinggal alhamdulllah guyup, meskipun ada perbedaan kepercayaan, kami rukun dan gotong royong. Siapa pun yang membutuhkan, warga RT saya sigap untuk menolong,” ujar Ririn.

Seiring dengan pemberian vaksin yang masif di berbagai kota, pariwisata pun mulai bangkit termasuk di Yogyakarta. Sebagai warga lokal Yogya, Ririn berbagi destinasi dan makanan yang wajib traveller coba saat ke sana.

Menurut Ririn, tempat yang paling wajib dikunjungi tentulah Malioboro.

“Sementara untuk makanan khas ada bakpia, bakpia kukus Tugu, jajanan pasar Mbah Satinem, dan gudeg. Di Yogya banyak juga coffee shop yang menyeduh kopi enak,” tuturnya.

Kalau kamu mau merasakan suasana asli dan keramahan warga Yogyakarta, Ririn merekomendasikan untuk datang ke area Keraton. Kamu bisa berjalan kaki di sekitar Keraton, bertegur sapa dengan para Abdi Dalem, serta mengunjungi beberapa destinasi wisata di sekitarnya.

Yuk, berbagi kisah Ramadhan di daerahmu!

Kamu bisa berkontribusi dan bercerita mengenai Ramadhan serta Idul Fitri di daerahmu. Kisahmu akan tergabung dalam seri Ramadan Around the World, bersama-sama dengan kisah umat Muslim dari berbagai belahan dunia!

Kamu tinggal mengisi beberapa pertanyaan di form, dan kami yang akan merangkai kisahmu! Caranya gampang, tinggal ketik tautan ini:

http://bit.ly/RamadanAroundtheWorldID

Bergabunglah Bersama Hello Ramadan!

Diselenggarakan mulai tanggal 7 April sampai 13 Mei 2021, bergabunglah bersama Hello Ramadan, sebuah acara virtual HHWT yang bertujuan untuk membawa kemeriahan dan perayaan Ramadhan serta Hari Raya ke manapun kamu berada! Bergabunglah dengan deretan acara menarik, tantangan harian, bazar virtual, dan berbagai hadiah sepanjang bulan Ramadhan!