icon
article-hero

Serunya Menikmati Kisah Rama dan Sinta Bersama Orang Tua di Candi Prambanan

avatar-name

Tiara •  Nov 04, 2020

Informasi yang tertera di bawah ini sesuai dengan kondisi saat artikel dipublikasikan. 

Artikel ini ditulis oleh kontributor HHWT, Vina Noviana. Artikel telah diedit untuk menyesuaikan panjang dan agar lebih jelas. Kamu bisa menggali pengalaman traveling Vina lainnya lewat akun Instagram-nya @vnaanov.

Dua tahun lalu, saya dan kedua orang tua saya merencanakan untuk bepergian ke Jogjakarta, salah satu kota wisata favorit di Indonesia. Karena ini pertama kalinya kami pergi ke kota tersebut, kami ingin merasakan pengalaman yang Jogja banget, dan pastinya ramah keluarga. Saya mendapatkan berbagai saran dari kakak saya yang dulu sempat tinggal di Jogja, salah satu sarannya adalah pergi ke pertunjukan sendratari di dekat Candi Prambanan, yaitu Ramayana Ballet Prambanan.

Katanya, di sana kami bisa menonton sebuah teater wayang yang melegenda, yaitu Rama dan Sinta, dalam sebuah panggung luar ruangan. Tanpa mempertimbangkan lama-lama, saya langsung mencari tahu tentang pertunjukan balet unik ini. Pada situs resminya, dijelaskan bahwa teater ini menyediakan dua jenis panggung yaitu dalam ruangan dan luar ruangan. Lagi, kakak saya menyarankan untuk menonton di panggung luar ruangan karena akan ada aksi dengan api!

Di situs ini, kamu dapat melihat jadwal pementasan beserta harga tiket yang disediakan. Tiketnya berkisar dari Rp 150.000 sampai Rp 450.000 (tidak termasuk makan malam), sesuai kelas yang dipilih. Kamu juga bisa membeli tiket dari online travel agent yang sering disertai diskon!

Sebelum kami menonton sendratari yang dijadwalkan pada pukul 19.00, kami terlebih dahulu menikmati kecantikan dan kemegahan Candi Prambanan. Saya sarankan untuk mengunjungi candi ini pada waktu sore menjelang malam sekitar pukul 16.00 agar tidak terkena teriknya matahari. Candi ini dibuka sampai pukul 17.00, sehingga selama kurang lebih satu jam kami cukup puas untuk melihat pemandangan dan menikmati angin sepoi-sepoi sambil berswafoto di sekitar candi.

Setelah puas menikmati pemandangan candi, kamu juga bisa menikmati jajanan dan makanan khas Jogja, serta melihat-lihat pernak-pernik dan souvenir candi yang tersedia di area luar candi. Atau, kamu juga bisa menghabiskan waktu di sekitar tempat sendratari. Ramayana Ballet Prambanan menyediakan restoran dan musholla yang terletak dekat area parkir mobil. Jangan lupa untuk membawa alat solat sendiri karena saat itu hanya disediakan sajadah.

Tepat 15 menit sebelum mulai, kami sudah duduk manis di depan panggung. Masuklah lebih awal untuk memilih tempat duduk yang dekat panggung, karena di akhir pementasan akan ada kejutan untukmu! Pementasan ini tidak menggunakan dialog, hanya menggunakan tarian. Jadi, bagi kami yang masih belum terlalu familiar dengan kisah Rama dan Sinta, kami dapat memahaminya melalui teks penjelasan berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris yang disediakan di layar lebar samping kiri dan kanan panggung.

Karena ini panggung luar ruangan, nuansanya pun sangat menyegarkan. Angin malam yang menyejukkan dan langit malam yang cukup terang sangat menyenangkan suasana hati kami saat itu. Jika kamu memilih Special Class atau kelas yang paling tinggi, kamu juga akan bisa duduk nyaman di sofa dengan posisi menonton tepat di tengah panggung.

Tidak lama kemudian, pementasan pun dimulai. Kisah dimulai berurutan dari Rama dan Sinta yang saling jatuh cinta, dengan tarian-tarian yang indah dan sangat deskriptif, hingga bagian klimaksnya saat Sinta diculik oleh Rahwana, Raja dari Kerajaan Alengka. Tidak seperti tontonan kisah cinta yang biasanya bikin ngantuk, pementasan ini berhasil membuat kami terus melek dan bahkan tertawa karena komedi yang disisipkan di tengah cerita. Kami pun cukup terpaku karena berbagai efek yang digunakan untuk mendramatisir cerita.

Benar saja, mereka melakukan adegan pembakaran dengan api sungguhan! Karena posisi saya yang cukup dekat dengan panggung, saya dapat merasakan hangatnya api yang berkobar di atas panggung.

Pementasan ini memakan waktu sekitar dua jam, dan pada akhir pementasan, kami diberikan kejutan kecil untuk diizinkan naik ke atas panggung dan bertemu langsung dengan para penari. Saya yang menjadi penggemar dadakan malam itu sangatlah senang karena berkesempatan untuk berfoto bersama dengan para penari dan tokoh utama, dan menyampaikan langsung betapa kagumnya saya dengan pementasan mereka.

Waktu yang singkat itu bagi kami sangatlah sepadan. Tidak hanya kami mengunjungi salah satu wisata favorit di Indonesia, namun juga terhibur oleh pementasan budaya yang menarik, sampai-sampai banyak juga wisatawan asing yang ikut menonton pementasan malam itu. Saya cukup yakin kalau daftar bepergian ini cukup menyenangkan bagi kamu yang bepergian bersama keluarga. Saya kira mereka akan bosan, namun saya terkejut saya ibu saya berkomentar tepat setelah pementasan berakhir, “Nonton lagi, yuk!"

Kamu pun bisa berbagi cerita dan tips traveling untuk membantu sesama traveler Muslim. Caranya cukup dengan klik halaman ini atau hubungi tim HHWT lewat email [email protected] dan DM Instagram.