Tugu nol kilometer Sabang adalah titik yang menandai dimulainya wilayah geografis Indonesia.
Kawasan ini pun menjadi salah satu daya tark wisata utama di provinsi Aceh. Di sinilah kamu bisa melihat pemandangan laut lepas yang menjadi batas wilayah Indonesia di sisi paling barat.
Member Tribes by HHWT, Zulaikha membagikan potret dan pengalamannya saat singgah ke titik nol kilometer Indonesia tersebut. Baca sampai habis untuk melihat keindahannya!
Kredit: Zulaikha
Tugu Nol Kilometer yang ada di Kota Sabang (Pulau Weh) merupakan tugu yang dibangun sebagai penanda wilayah paling barat Indonesia. Kurang lengkap rasanya berkunjung ke Kota Sabang tanpa menginjakkan kaki di tempat ini.
Kredit: Zulaikha
Tugu yang diresmikan pada tahun 1997 ini merupakan bangunan bertingkat terbuka dengan beberapa ornamen antara lain rencong (senjata tradisional Aceh) dan burung garuda di bagian puncaknya.
Pengunjung bisa naik ke atas untuk melihat lautan Andaman yang membentang di hadapan.
Kredit: Zulaikha
Salah satu jajanan khas yang harus dicoba ketika berkunjung ke Tugu Nol Kilometer adalah Rujak Nol Kilometer.
Kredit: Zulaikha
Sebenarnya rujak ini adalah rujak buah seperti umumnya (buah-buahan seperti mangga muda, pepaya, timun dsb. disiram dengan bumbu kacang). Yang membuat berbeda dan tidak ada di tempat lain adalah bumbu rujak di sini dicampur dengan buah rumbia yang memberikan sensasi rasa sepet.
Kredit: Zulaikha
Jika kebetulan berkunjung pada sore hari ke Tugu Nol Kilometer, jangan dulu pulang sebelum menyaksikan matahari tenggelam. Tentunya akan menjadi pengalaman tak terlupakan melihat langsung matahari yang tenggelam paling terakhir di bumi Indonesia.
Simak juga cerita dari member Tribes lainnya dalam artikel berikut ini: