icon
article-hero

Sejarah dan Fakta tentang Raminten Yogyakarta yang Mungkin Belum Kamu Tahu

avatar-name

Tiara •  Aug 24, 2020

Informasi yang tertera di bawah ini sesuai dengan kondisi saat artikel dipublikasikan.

Apa yang terlintas di kepala ketika menyebut kata Raminten Yogyakarta? Restorannya? Kabaretnya? Atau mungkin patung wanita setengah baya dengan sanggul besar? Semua itu memang ciri khas Raminten Yogyakarta. Namun, Raminten Yogyakarta lebih dari itu. Perjalanan panjang telah dilalui hingga Raminten memiliki nama besar seperti saat ini. Berikut adalah beberapa fakta tentang Raminten Yogyakarta yang perlu kamu ketahui.

P.S. Beberapa informasi di bawah ini akan berguna untuk kamu! :)

Dimiliki oleh penerus Mirota Group

Raminten Yogyakarta belum lahir saat toko Mirota, cikal bakal Hamzah Batik saat ini, mulai dibuka pada tahun 1979. Awalnya, Hamzah Sulaiman meneruskan toko makanan Mirota yang dijalankan oleh orang tuanya. Namun, kecintaannya terhadap batik membuat Hamzah bertekad untuk melanggengkan warisan budaya ini dengan mengembangkan toko tersebut menjadi toko batik. Nama Mirota kemudian diganti menjadi Hamzah Batik untuk menjadikannya sebagai pengingat akan sang dirinya kelak.

Berawal dari acara televisi

Lalu siapakah sebenarnya sosok di balik Raminten Yogyakarta dan semua waralabanya? Tidak lain dan tidak bukan adalah Hamzah Sulaiman sendiri. Betul, Raminten adalah seorang laki-laki.  Dunia seni peran dan tari sendiri sudah digelutinya sejak masih duduk di bangku sekolah. Karakter fiktif ini dimainkan oleh Hamzah untuk pertama kalinya dalam acara ketoprak di televisi lokal 2 dekade lalu. Tidak disangka, sosok Raminten pun meledak dan menjadi langganan pentas di berbagai acara. Hal ini pun menjadi inspirasinya untuk menciptakan lapangan pekerjaan dengan karakter tersebut.

Hamzah Batik pernah terbakar

Meski sempat habis dilalap api, Hamzah Batik kembali bangkit dan merevitalisasi bangunannya hingga 3 lantai, lengkap dengan Raminten Resto dan studio foto Raminten Photography. Usaha warisan orang tua Hamzah ini kini telah berkembang menjadi tempat wisata belanja wajib di Yogyakarta. Di lantai dasar, pengunjung akan dimanjakan oleh berbagai jenis kerajinan batik, mulai dari kain, pakaian, hingga aksesoris. Di lantai 2, pengunjung bebas berbelanja aneka souvenir dan kerajinan khas Yogyakarta yang cocok untuk oleh-oleh. Sementara di lantai 3 ada restoran, kabaret dan studio foto.

Raminten Cabaret dimainkan oleh cross-dresser

Misi membuka lapangan pekerjaan pun terwujud lewat kabaret ini. Berangkat dari ketoprak di televisi lokal, kini Raminten Yogyakarta punya panggung sendiri yang tidak kalah populer. Raminten Cabaret kini adalah salah satu pertunjukan seni paling ditunggu di Yogyakarta. Menampilkan aktor cross-dresser dengan berbagai karakter, bersiaplah melihat penampilan Agnez Mo, Anggun C. Sasmi, hingga Nicky Minaj ala kabaret. Raminten Cabaret dimainkan oleh sekumpulan pekerja seni dengan dedikasi tinggi dan menampilkan pertunjukan yang mengocok perut.

The House of Raminten dimulai untuk membuka lapangan pekerjaan

Semakin dikenal oleh khalayak luas, pada tahun 2008 Hamzah memutuskan membuka kedai jamu dan makanan dengan sosok Raminten sebagai ciri khasnya. Nuansa Jawa pun terasa begitu kental di restoran ini, mulai dari pendopo, musik gendhing, hingga aroma dupa dan pembatik hadir di sana. Sosok Raminten yang mudah diingat ini pun semakin mantap disematkan kepada bidang usaha lainnya seperti The Waroeng of Raminten, Raminten 3 Resto, hingga Bakpia Raminten.

Kerajaan bisnis yang berlimpah bukanlah tujuan utama Hamzah ketika memulai jejaring Raminten. Kala itu, ia hanya ingin membuka lapangan kerja bagi orang lain dan menemukan kebahagiaan. Niat tulusnya pun berbuah manis, Raminten kini menjadi salah satu tempat wisata wajib di Yogyakarta dan terus memberdayakan masyarakat lokalnya.

Simak juga referensi wisata seputar Yogyakarta lainnya dalam artikel berikut ini: