icon
article-hero

Tips Jalan-jalan Bareng Anak yang Belum Divaksin

avatar-name

Sri Anindiati Nursastri •  Aug 01, 2021

Artikel asli ditulis dalam bahasa Inggris oleh Ili. Kamu bisa membacanya di sini.

Meski kondisi pandemi COVID-19 belum selesai, pariwisata domestik tetap berusaha untuk bangkit. Banyak orangtua yang jalan-jalan bersama si buah hati, baik ke luar kota atau mengunjungi beberapa tempat wisata outdoor di Jakarta misalnya.

Semakin banyak penduduk Indonesia yang telah divaksinasi. Namun, baru segelintir anak-anak yang telah divaksinasi menggunakan jenis vaksin yang tersedia. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu kita tahu jika travelling bersama anak yang belum divaksinasi.

P.S. Beberapa info ini juga akan berguna untuk kamu! :)

Travelling Bersama Anak yang Belum Divaksin

Aman atau tidak?

Orangtua yang bepergian dengan anak harus mempertimbangkan beberapa faktor sebelum pergi berlibur - terutama ke luar kota Menurut Mark Hicar, MD, PhD, profesor penyakit menular di University at Buffalo di New York, penting untuk memperhitungkan tingkat kasus COVID-19 di tempat yang dituju serta memastikan bahwa lokasi tersebut sesuai. Untuk langkah-langkah keamanan dan kebersihan yang tepat seperti jarak sosial.

Singkatnya, penelitian dan perencanaan ekstensif diperlukan untuk memastikan keselamatan Anda dan orang yang kamu cintai!

Opsi travelling seperti apa yang paling aman untuk Anak?

Menurut situs Health, para ahli umumnya setuju bahwa perjalanan darat adalah cara paling aman untuk bepergian karena kamu tidak perlu berhubungan dengan banyak orang selama perjalanan. Ini pada dasarnya mirip dengan bepergian di ruang tamu! Jangan lupa untuk mempersenjatai diri dengan pembersih tangan, tisu basah, dan masker saat turun di tempat perhentian.

Namun kalau kamu harus bepergian naik pesawat, hal yang bisa dilakukan adalah memprioritaskan penerbangan langsung daripada transit.

Aktivitas seperti apa yang cocok?

Aturan umum yang perlu diingat adalah: berada di luar ruangan lebih aman daripada di dalam ruangan. Saat kamu berada di dalam ruangan, ada peningkatan potensi paparan karena virus dapat bertahan di udara selama beberapa waktu dibandingkan dengan di luar ruangan di mana virus menyebar lebih cepat. Ini bukan untuk mengatakan bahwa berada di luar sepenuhnya aman. Ini jelas tidak terjadi jika kamu berada di sekitar kerumunan orang untuk waktu yang lama yang tidak bermasker atau divaksinasi.

Hal apa lagi yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir risiko terkena COVID-19?

Sayangnya, tidak ada jawaban akan pertanyaan ini karena setiap situasi berbeda. Orangtua harus mempertimbangkan risiko dan membuat keputusan sendiri. Pada saat ini, vaksinasi adalah satu-satunya hal yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko terkena COVID-19. Selain itu, wisatawan harus tetap waspada dan mematuhi langkah-langkah kebersihan dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari area ramai yang berisiko tinggi terinfeksi.