icon
article-hero

10 Tips Untuk Mempersiapkan Diri Menyambut Bulan Ramadan

avatar-name

Tiara •  Mar 30, 2020

[Artikel ini aslinya ditulis oleh Atiqah Mokhtar. Kamu bisa membaca versi berbahasa Inggris yang ditulisnya di halaman ini.]

Tidak terasa sebentar lagi kita akan kembali bertemu dengan bulan Ramadan. Begitu banyak hal yang terjadi dalam 4 bulan pertama tahun 2020 ini, sampai tanpa sadar bulan Rajab hampir berakhir dan bulan Sya'ban sebentar lagi dimulai. Artinya, tersisa waktu sekitar satu bulan sebelum memasuki bulan suci Ramadan.

Kredit: Giphy

Meski bulan Ramadan semakin dekat, tak bisa dipungkiri bahwa kita masih harus menghadapi berbagai tantangan dan ketidakpastian di tengah merebaknya Covid-19. Berkaca pada perkembangan terakhir dan imbauan untuk mempraktekkan social distancing, tidak berlebihan rasanya kalau kita pun bertanya-tanya apakah kita bisa berkegiatan di bulan Ramadan seperti biasa. Misalnya shalat tarawih di masjid atau pergi ke bazar Ramadan (kami telah menerima informasi tentang dibatalkannya beberapa acara bazar besar tahun ini?).

Di sisi lain, bulan suci Ramadan tahun ini akan menjadi momen yang spesial bagi umat Muslim di seluruh dunia. Inilah kesempatan untuk membawa kita lebih dekat kepada Sang Pencipta, insyaAllah. Nah, sebagai persiapan, inilah beberapa tips berguna untuk menyambut bulan Ramadan!

Tips yang tertulis di dalam artikel ini pada dasarnya bertujuan untuk memudahkan kamu menumbuhkan kebiasaan baik selama bulan Ramadan, bukan sekedar perubahan drastis saja. Perubahan tidak terjadi dalam satu malam, melainkan butuh praktek, konsistensi, dan disiplin. Kuncinya adalah dengan tidak melihatnya secara hitam dan putih, namun berusaha sebaik mungkin dan menentukan target realistis bagi diri sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Persiapan spiritual

Memperbaiki kualitas ibadah kita bisa dilakukan kapan saja. Namun semakin dekat dengan bulan Ramadan, inilah waktu yang tepat untuk meluruskan niat ibadah di bulan suci nanti dan memulai (dan mempertahankan!) kebiasaan yang akan membantu kita menjadi lebih baik ?

1. Bertobat dan berdoa untuk Ramadan yang baik

Seringkali bertobat dianggap hanya untuk dosa besar yang telah dilakukan. Tobat dilakukan dengan beberapa cara, termasuk dengan memohon ampunan dari Allah, meminta maaf kepada orang yang telah disakiti, berjanji untuk tidak mengulanginya lagi, atau melakukan shalat tobat dan melakukan perubahan besar dalam hidupnya. Faktanya, kita harus bertaubat secara konsisten setiap harinya karena kita adalah manusia yang tidak pernah luput dari dosa. Bertobat adalah hal penting yang kita lakukan dalam ibadah sehari-hari (dalam bacaan shalat maupun ketika beristigfar dalam zikir). Seiring dengan datangnya Ramadan, meningkatkan tobat adalah hal yang baik untuk dilakukan.

Jangan lupa, kita pun bisa dan harus selalu memohon pertolongan kepada Allah. Karenanya, berdoalah agar Ramadan kali ini akan menjadikanmu pribadi yang lebih baik, mempertahankan kebiasaan terpuji, memudahkan amal ibadah, dan menjadikannya sebagai kesempatan untuk refleksi diri yang tidak hilang begitu saja. Selain itu, kita juga harus selalu berdoa agar kita semua tetap sehat di tengah penyebaran virus corona ini dan agar kita bisa menyesuaikan diri serta memperkuat ibadah meski banyak tantangan di depan (misalnya tidak bisa pergi ke masjid).

2. Memperbaiki kualitas ibadah saat ini

Saat bulan Ramadan, kita rajin melaksanakan sunnah (seperti shalat tarawih dan membaca Al Quran). Namun jangan lupa, kita pun perlu meningkatkan kualitas ibadah wajib. Ada begitu banyak cara untuk meningkatkan kualitas ibadah dan koneksi kita terhadap Allah SWT. Entah itu bangun untuk shalat Subuh tepat waktu, tidak menunda-nunda shalat, membaca surat yang lebih panjang saat shalat, atau sekedar lebih berkonsentrasi saat beribadah. 

3. Memperbanyak ibadah

Setelah memperbaiki kualitasnya, lanjutkan dengan menjalankan sunnah. Seperti yang telah disampaikan di awal, mari mulai dari kebiasaan kecil daripada melakukan perubahan drastis. Dengan begitu, kebiasaan kecil ini akan lebih mudah bertahan seiring dengan semakin dekatnya bulan Ramadan. Inilah beberapa hal yang bisa kamu lakukan. Bukan hal-hal besar, namun setidaknya dapat menjadi sebuah pengingat yang baik ?

Membaca Al Quran lebih sering

Membaca kitab suci Al Quran adalah hal yang fundamental bagi seorang Muslim. Selama bulan Ramadan juga semakin banyak orang yang berniat untuk khatam Al Quran. Niat ini memang baik, namun bukanlah satu-satunya cara untuk menghargai Al Quran, Kamu bisa mendapatkan kebaikan dari membacanya mulai dari sekarang, entah itu dengan membaca satu halaman per hari, membaca surat pendek, atau memahami arti dari sebuah surat atau ayat. Semuanya baik untuk dilakukan!

#HHWT Tip: Kalau kamu suka menulis jurnal atau membuat catatan, kamu bisa coba Quran journaling! Selain sebagai sarana mempelajari Al Quran, gerakan ini juga bisa mendokumentasikan dan menjadi refleksi pemahamanmu terhadap kitab suci ini. Lihat saja beberapa akun Instagram Quran journaling yang inspiratif seperti @journalink, @thequranjournal.id, dan @journallingmuslimah.

Manfaatkan juga teknologi yang ada dengan aplikasi seperti Muslim Pro yang dilengkapi dengan Al Quran (ada terjemahan dan audionya juga). Dengan begitu, kamu bisa terus membaca atau mendengarkan murottal Al Quran sepanjang hari.

Menjalankan shalat sunnah dan memperbanyak zikir

Ini adalah salah satu amalan yang cukup mudah diterapkan ke dalam kegiatan sehari-hari. Kita bisa melakukan shalat sunnah setiap sebelum dan sesudah shalat wajib (kecuali setelah shalat Subuh dan Ashar), shalat Dhuha (pada waktu antara matahari terbit hingga Zuhur), shalat tahajud (di sepertiga malam), dan sebagainya.

Cara lain untuk selalu mengingat Allah adalah dengan memperbanyak zikir, sesederhana membaca tasbih (subhanallah), tahmid (alhamdulillah), dan takbir (Allahuakbar). Luangkan waktumu untuk berzikir, baik itu setelah shalat, saat di perjalanan, ataupun sebelum tidur.

Berpuasa sunnah dan membayar hutang puasa

Bukan kebetulan jika berpuasa di bulan Sya'ban (bulan sebelum Ramadan) sangat dianjurkan. Rasulullah SAW diriwayatkan berpuasa secara teratur berpuasa di bulan Sya’ban. Namun, ada juga ulama yang berpendapat bahwa berpuasa pada 2 minggu terakhir bulan Sya’ban tidak diperbolehkan karena dikhawatirkan akan berdampak kepada kesiapan tubuh sebelum Ramadan tiba. Meski demikian, pendapat lain menyatakan bahwa tidak apa-apa berpuasa pada waktu tersebut jika yang bersangkutan sudah terbiasa berpuasa di 2 minggu pertama ataupun puasa Senin dan Kamis.

Ini juga waktu yang tepat untuk membayar hutang puasamu (jika kamu sempat tidak puasa di Ramadan tahun lalu) agar kamu tidak membawanya tahun ini ? Beberapa pembaca kami bilang periode work from home akibat Covid-19 ini menjadi kesempatan mereka untuk membayar hutang puasa!

4. Lebih mawas diri dan menghindari perilaku tercela

Nah, yang satu ini memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Tidak heran kalau harus dibahas dalam satu poin tersendiri ?

Kredit: Giphy

Mencari kegiatan positif dan amal baik (seperti bersedekah dan tolong menolong) cenderung lebih mudah dilakukan. Sayangnya, kita sering lupa bahwa hal kecil kurang terpuji yang kita lakukan sehari-hari bisa tumbuh menjadi sebuah kebiasaan buruk. Termasuk hal sederhana seperti bergosip, menonton atau mendengarkan hal yang kurang baik untuk pikiran dan perasaan kita, atau bermalas-malasan. Di tengah kondisi luar biasa seperti akibat virus corona saat ini, tanpa sadar pola pikir kita pun terbawa menjadi negatif dan terkadang tercermin dalam sikap dan perilaku kita.

Memang sulit menghilangkan kebiasaan ini, namun berharap bahwa Ramadan akan langsung mengubahnya pun tidak realistis. Karenanya, kita harus membiasakan diri untuk sadar ketika kita melakukan hal tersebut dan secara aktif menghindarinya. Semakin kita sadar dan berkemauan untuk menghilangkan kebiasaan buruk, maka semakin mudah prosesnya. Dengan begitu, kita siap menyongsong bulan Ramadan dengan lebih baik.

Persiapan fisik

Selain persiapan spiritual, menyiapkan fisik juga penting. Meski puasa Ramadan adalah agenda tahunan bagi umat Muslim, memulainya pun juga cukup menantang secara fisik (menahan kantuk di siang hari, membiasakan diri akan rasa lapar dan haus, menjaga agar tubuh tetap bugar). Jadi, ada baiknya jika kita juga menyiapkan fisik untuk menyambut bulan suci Ramadan dengan cara-cara berikut ini:

5. Membiasakan diri berpuasa

Keuntungan dari puasa sunnah atau membayar puasa (selain pahalanya) adalah sebagai latihan bagi tubuh kita agar terbiasa. Secara umum, kita terbiasa makan cukup dan terhindar dari rasa lapar karena diberkahi oleh makanan yang berlimpah. Jadi, ya tidak heran kalau di hari pertama berpuasa rasanya lapar dan tidak karuan! ?

Kredit: Giphy

Berpuasa sunnah bisa membantu agar tubuhmu terbiasa sehinggai tidak kaget saat Ramadan tiba.

6. Menyadari kebiasaan makan kita dan sedikit menguranginya 

Ada beberapa hal yang perlu dicatat di sini. Pertama, ingatlah bahwa pola makan kita berubah selama Ramadan, salah satunya adalah dengan sahur. Setiap orang pun berbeda-beda sahurnya, ada yang tidak selera makan, ada yang wajib sahur sebagai bekal tenaga seharian, ada juga yang tidak sahur dan justru memilih untuk tidur. Intinya adalah setiap orang punya kebutuhan dan cara yang berbeda, ada yang harus makan besar supaya tetap bisa beraktivitas, ada pula yang lebih menjaga asupan air minum agar tidak dehidrasi selama berpuasa. Jadi, pastikan kamu tau betul apa yang tubuhmu butuhkan dan jaga asupan makanan serta minuman selama kamu berpuasa di bulan Ramadan nanti.

#HHWT Tip: Jangan lupa, sahur itu sunnah hukumnya seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ?

Perhatikan juga cemilan yang biasa kamu makan di sela-sela aktivitas, seperti kopi, teh atau minuman kafein lainnya. Ada baiknya jika kamu mengurangi konsumsinya menjelang Ramadan, atau setidaknya pahami apa yang akan kamu rasakan ketika tidak mengonsumsinya dan mempersiapkan diri untuk itu.

Akan baik juga kalau kamu mulai mengurangi porsi makan dari sekarang agar saat puasa Ramadan nanti kamu tidak kalap saat berbuka. Dengan makan dengan penuh kesadaran dan tidak kekenyangan, kamu akan bisa beribadah dengan nyaman.

7. Mengatur pola tidur

Selain makan sahur, pola tidur juga mengalami perubahan selama bulan Ramadan. Banyak yang memilih untuk bangun sahur dan tidak tidur lagi sampai matahari terbit, namun tentu tidak semua orang bisa melakukannya. Kadang, pilihannya ya tidur lagi atau menahan kantuk sepanjang hari. Karenanya, mulailah mengubah pola tidur yang akan membantumu menjalani bulan Ramadan. Misalnya dengan tidur secepat mungkin dan menyesuaikan aktivitasmu dengan jam tidur tersebut. Jangan lupa untuk tidur cukup dan disiplin dengan jadwal tidur dan bangun agar tidurmu berkualitas.

8. Jika kamu memiliki riwayat penyakit, periksakan ke dokter dan tanya apakah kamu boleh berpuasa serta bagaimana cara yang aman

Untuk kamu yang punya kondisi kesehatan khusus seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau kondisi lainnya, jangan lupa untuk memeriksakan diri dan meminta persetujuan dari dokter sebelum berpuasa Ramadan. Kamu juga harus memahami kondisimu sendiri dan akibat yang mungkin timbul jika kamu berpuasa. Dengan demikian, kamu bisa segera berbuka jika timbul tanda-tanda badanmu tidak enak.

Persiapan mental

Persiapan mental yang dicanangkan di dalam hati akan menentukan apakah Ramadan tahun ini akan menjadi bulan yang bermakna atau sekedar lewat begitu saja. Persiapan mental bisa dilakukan mempersiapkan diri secara spiritual (seperti yang tertulis di atas) dan juga dengan melakukan beberapa hal spesifik lainnya.

9. Memantapkan niat dan berpegang kepada esensi dari Ramadan itu sendiri

Apapun yang kamu inginkan dalam hidup ini dapat dicapai dengan fokus dan niat yang kuat, begitu pula dengan bulan Ramadan. Ada baiknya jika kamu secara sadar menetapkan tujuan akan apa yang ingin kamu capai pada Ramadan tahun ini. Buatlah tujuan yang spesifik dan terjangkau serta rencanakan juga langkah-langkah untuk mencapainya. Dengan cara ini, kamu akan selalu mengingat (dan berusaha) untuk melakukan hal-hal yang perlu kamu lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Tak kalah penting pula, sempatkan untuk melakukan refleksi diri akan makna Ramadan bagi kita. Giat beribadah memang penting, namun kadang kita lupa untuk introspeksi diri. Karenanya, bersiap menyambut Ramadan adalah kesempatan yang baik untuk lebih memperhatikan apa yang kita lakukan dan alasan di baliknya. Pada dasarnya, makna puasa adalah merasakan kesusahan saudara kita yang berkekurangan dan mempraktekkan kasih sayang terhadap sesama. Hal inilah yang akan membawa kita semakin dekat dengan Allah SWT dan menjadikan kita seorang Muslim yang lebih baik. 

Ramadan tahun ini pun akan menjadi bulan yang berbeda, mengingat masih maraknya Covid-19. Bagi umat Muslim, sedih sekali rasanya melihat sejumlah tempat ibadah ditutup (termasuk Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah) meskipun memang harus seperti itu. Beberapa di antara kita pun akhirnya lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT untuk mendapatkan perlindungan dari ketidakpastian dan kecemasan akibat keadaan ini terus hingga Ramadan nanti.

10. Pahami kondisimu secara keseluruhan dan buat rencana yang sesuai

Tak kalah penting, tentukan prioritas dan tanggung jawab kamu sesegera mungkin. Atur kepentingan sekolah, kerja, ataupun keluarga agar kamu bisa fokus beribadah saat Ramadan nanti. Lihat jadwal satu minggu sebelum, selama Ramadan, dan juga setelahnya, lalu atur kegiatan agar tujuan kamu bisa tetap tercapai. Misalnya jika kamu punya pekerjaan penting yang jatuh tempo saat bulan Ramadan, maka rencanakan pembagian kerja agar bebannya tidak terlalu berat. Atau kamu punya rencana untuk merayakan Lebaran? Tulislah daftar hal-hal yang harus kamu lakukan atau beli dan selesaikan secara bertahap.

Jangan lupa untuk menyetok bahan makanan untuk sahur atau kerja lembur setelah berbuka. Dengan begitu, kamu tetap bisa berpuasa dengan lancar.

Selesai sudah! Itulah 10 langkah yang bisa kamu lakukan untuk menyambut Ramadan. Namun, kamu tidak harus mengikuti semua cara ini. Temukanlah cara yang paling baik dan paling sesuai untuk kebutuhanmu. Semoga Ramadan kali ini (meski masih dilanda ketidakpastian situasi) dapat menjadikan kita pribadi yang lebih baik. Amiin!