icon
article-hero

Saya Berlibur Sendirian Ke Seoul Dan Inilah Tips Berguna Yang Saya Dapatkan Dari Perjalanan Itu

avatar-name

Tiara •  Feb 13, 2020

[Artikel ini aslinya ditulis oleh Shasha Dania. Kamu bisa membaca versi berbahasa Inggris yang ditulisnya di halaman ini.]

Pada Desember 2019 lalu, saya berhasil mencoret salah satu daftar keinginan saya dengan melakukan solo trip ke Seoul! ? Sebagai seseorang yang agak cemas bepergian di musim dingin, perjalanan ini sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Mulai dari menginap di penginapan asrama sampai berusaha meminimalisir barang hanya dengan membawa ransel, perjalanan ini penuh dengan pengalaman pertama bagi saya. Meski awalnya agak menantang, pada akhirnya saya justru semakin jatuh cinta kepada kota ini!

Kredit: Giphy

Lewat solo trip ini, saya dipaksa untuk memutar otak dan belajar hal baru yang seharusnya saya terapkan saat merencanakan perjalanan ini. ? Jika kamu berencana berlibur sendirian ke Seoul (alias Seul-o trip), baca terus artikel ini. Ada tips tentang cara bepergian dengan transportasi umum, tempat makan halal yang wajib dicoba, sampai cara bertahan di tengah musim dingin Korea!

1. Apakah solo trip ke Seoul aman untuk (wanita) Muslim?

Keamanan adalah hal yang paling penting ketika kamu melakukan solo travelling. Saya sudah 2 kali ke Seoul sejak 2018 (sekali bersama teman-teman dan sendirian), dan merasa aman setiap kali pergi keluar saat siang maupun malam hari, bahkan ketika saya pergi sendirian. Tahun 2018 saya sempat digoda (cat-call) orang asing di jalan, namun tidak pernah lebih dari itu. Orang mabuk adalah pemandangan yang biasa di jalanan (terutama pada Jumat dan Sabtu malam) mengingat Korea Selatan punya budaya minum-minum yang cukup kuat. Namun, mereka cenderung tidak agresif dan kamu lebih baik mengabaikannya.

Kini juga semakin banyak traveller berhijab di Seoul, terutama Myeongdong, Hongdae, Itaewon, dan lokasi wisata lainnya. ? Salah satu penulis kami bahkan mencoba hanbok tradisional yang senada dengan hijabnya saat berlibur ke Seoul beberapa waktu lalu! Saya juga bertemu dengan beberapa hijaber dengan penampilan serupa di sekitar Desa Hanok Bukchon dan Istana Gyeongbokgung dan semua tampak normal. ? Beberapa hijaber ini bahkan menginap di tempat yang sama dengan saya. Saya pun bertemu dengan solo traveller berhijab ketika makan di sebuah restoran halal. Secara umum, saya merasa sangat aman. Meskipun saya sempat merasa gugup ketika harus kembali ke penginapan karena sudah larut malam serta kondisinya gelap dan dingin.

Ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan supaya lebih aman:

  • Selalu bawa paspor kemana pun kamu pergi. Bukan hanya untuk mendapatkan diskon dan belanja bebas pajak (lebih detail dibahas di bawah ya ?), namun juga sebagai tanda pengenal jika sewaktu-waktu ada kejadian tidak terduga. Selalu pastikan paspormu disimpan di tempat yang aman!
  • Tetap waspada setiap kali kamu keluar setelah senja (di musim dingin matahari terbenam bahkan sebelum jam 18.00), terutama di Myeongdong, Hongdae, dan Itaewon. Myeongdong dan Hongdae sangat ramai di malam hari. Sementara itu, di Itaewon pun terdapat beberapa bar jadi pasti akan ada keramaian.
  • Perhatikan barang bawaan ketika berada di keramaian dan hindari menggunakan handphone agar kamu tetap waspada akan sekelilingmu. Kereta subway bisa sangat ramai di penghujung hari dan kamu tentu tidak mau menanggung resiko kecopetan atau kehilangan barang bukan?
  • Sebelum kamu meninggalkan penginapan atau masuk ke tempat baru, jangan lupa untuk membaca doa yang sesuai. Untungnya, penginapan saya berada di sebelah masjid. Jadi, saya merasa lebih tenang setiap kali pergi karena berjalan melewatinya.? Kamu juga bisa menyimpan beberapa lokasi ruangan shalat yang berada di tempat wisata untuk merencanakan waktu istirahat di tengah perjalananmu.

2. Dimana daerah terbaik untuk menginap?

Pemandangan dari Baek In-Je House Museum di Desa Hanok yang menunjukan beberapa rumah keluarga tradisional hanok. Beberapa rumah hanok di area ini pun telah disulap menjadi penginapan dan hostel yang menawarkan pengalaman tradisional ala Korea!

Seoul punya segudang pilihan akomodasi. Selama 10 tahun belakangan ini, semakin banyak hostel dan penginapan yang bermunculan untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan yang terus meningkat. Dengan sedikit riset tambahan, kamu bisa menginap di hanok. Tentu ini akan menjadi pengalaman yang tidak tergantikan! ? Untuk melakukannya, kamu bisa melihat-lihat daerah desa hanok seperti Bukchon dan Namsangol. Kamu juga bisa menginap di kuil untuk menikmati keheningan dan zen kuil Buddha tradisional Korea (makanan di kuil pun biasanya vegan dan tidak menggunakan alkohol!).

Jalanan Hongdae di malam hari penuh dengan pertokoan yang menjual apapun yang kamu cari. 

Jika kamu masih bimbang untuk menginap di Myeongdong, Hongdae, atau Itaewon, tentukan dulu apa tujuanmu. Jika kamu ingin belanja dan dekat dengan keramaian, kamu akan suka area Myeongdong yang strategis. Hongdae cocok untuk kamu yang mencari diskonan atau suasana kampus yang meriah. Selain itu area ini juga ramai dengan seniman jalanan yang tampil saat malam tiba! 

Keuntungan lain dengan menginap di dekat masjid adalah bisa semakin dekat dengan makanan halal seperti odeng (kue ikan) dan tteokbokki dari Manis Kitchen! 

Prioritas saya dalam perjalanan ini adalah berada dekat dengan makanan halal yang lezat. Oleh karena itu, saya pun menginap di daerah Itaewon! ? Seoul Central Mosque berada di area ini dan ada begitu banyak restoran, toko, dan bahkan supermarket yang menjual aneka bahan makanan jika kamu ingin memasak sendiri. Tentu saja, toko-toko ini pun dimiliki oleh seorang Muslim. Satu hal yang menjadi kekurangannya adalah posisi Itaewon yang berada di atas bukit. Jadi, kamu harus berjalan menanjak setiap kali ingin ke masjid atau kedai di sekitarnya. Tahun lalu saya juga menginap di Itaewon, jadi saya pikir tanjakannya tidak seberapa. Tapi ternyata, kali ini saya kurang siap dalam menghadapinya. Saya bilang ke teman saya bahwa setiap malam adalah ‘leg day’ buat saya dan lutut saya cukup merasa lelah setelah bepergian sehari penuh. 

Pergi sendirian menjadi keuntungan besar di sini. Saya bisa berkeliling kota dengan santai dan memilih tempat menginap tanpa harus memikirkan orang lain. Misalnya jika saya pergi bersama orang tua, pasti saya tidak akan menginap di penginapan yang sama. Selain itu, saya juga belum tentu akan bolak-balik ke Itaewon karena naik turun bukit seperti itu pasti melelahkan untuk mereka.i

3. Bagaimana cara mengetahui bahwa akomodasi yang ditempati aman?

Beberapa tahun belakangan ini, terkuak sejumlah skandal kamera tersembunyi yang dipasang diam-diam di penginapan. Kasus ini bukan hanya merebak di Korea Selatan, namun juga di seluruh dunia. Lebih jahat lagi, kamera itu bahkan dipasang bukan oleh staf hotel, melainkan oleh para tamu yang menginap. Awalnya, orang tua saya pun khawatir akan hal ini ketika saya bilang ingin pergi ke Seoul dengan biaya hemat. Selain menyimak beberapa tips online untuk mengenali kamera tersembunyi di kamar, kamu juga harus melakukan riset untuk memilih akomodasi yang aman dan bekerja sama dengan sesama tamu dan staf penginapan.

Saya memilih untuk menginap di kamar asrama khusus wanita di sebuah penginapan ramah Muslim. Menurut saya pilihan ini adalah yang paling aman dan masuk anggaran. Memang tidak mewah, namun saya merasa aman menginap disini dan lokasinya pun hanya 5 menit dari masjid. Saran saya, langsung periksalah kamar ketika kamu check in (bahkan di kamar hotel mahal sekalipun). Jika kamu menemukan hal yang mencurigakan, segera laporkan kepada staf penginapan dan minta mereka untuk memeriksanya sendiri.

4. Bagaimana cara naik transportasi umum di Seoul?

Pertama-tama, belilah kartu T-money atau Cashbee Card yang bisa diisi ulang. Kamu bisa menggunakannya di seluruh Korea Selatan (bukan hanya di Seoul!) dan bahkan di beberapa toko serba ada. Ongkos tarif dasar subway sekali jalan dengan kartu ini sekitar KRW 1.250 (Rp 14.500). Sementara untuk ongkos bus berkisar antara KRW 900 - KRW 2.300 (Rp 10.500 - Rp 26.500) tergantung rutenya. Ada juga diskon transfer yang bisa kamu dapatkan jika kamu transit dalam waktu kurang dari 30 menit. Saya mengisi saldo sebesar KRW 50.000 (Rp 580.000) di hari pertama dan cukup untuk 6 hari, termasuk naik kereta Airport Railway Express (AREX), ongkos subway dan bus, serta jajan beberapa kali. Jika kamu di Korea Selatan selama 3 hari atau kurang, kamu bisa mempertimbangkan tourist pass yang sudah termasuk tiket masuk ke sejumlah tempat wisata populer, seperti COEX Aquarium, Lotte World, dan Running Man Thematic Experience Center.

P.S. Ada pula sejumlah mesin refund di beberapa stasiun subway, jadi kamu bisa mencairkan dana di kartu pada akhir perjalanan.? Yang penting hindari pencairan saldo lebih dari KRW 50.000 karena prosesnya akan memakan waktu lebih lama.

Kiri: Sebagian peta subway Seoul di aplikasi Subway Korea. Kanan: Aplikasi Subway Korea menampilkan rute dan cara dari Itaewon menuju Myeongdong (stasiun transit berwarna oranye).

Lanjut, Seoul adalah salah satu kota yang saya rasa paling nyaman sistem transportasi umumnya! Rute subway-nya sangat luas dan begitu banyak stasiun yang mudah dijangkau. Aplikasi Subway Korea (unduh di Android dan iOs) benar-benar membantu saya untuk bepergian ke semua tempat. Kamu bisa memilih titik mulai dan titik akhir, serta mendapatkan rekomendasi rute terbaik untuk menuju ke sana. Semua papan petunjuk di stasiun pun disertai tulisan berbahasa Inggris. Namun perlu dicatat bahwa stasiunnya sangat LUAS! Berpindah dan transit ke jalur lain saja membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Karena itu, aturlah waktu perjalananmu dengan baik.

Satu kekurangannya adalah tidak banyak papan penunjuk arah menuju stasiun terdekat di jalanan. Kamu harus menggunakan peta atau aplikasi penunjuk arah untuk menemukannya, dan itu memakan waktu. Jadi, inilah tips selanjutnya:

5. Adakah panduan untuk rute jalan kaki di Seoul?

Kiri: Aplikasi Kakao Map menunjukkan cara bepergian dengan bus. Kanan: Arah yang sama namun dengan naik kereta subway.

Saya menggunakan aplikasi Kakao Map (unduh di Android dan iOs) yang jauh lebih bisa diandalkan daripada Google Maps. kakao dan Naver adalah 2 platform paling populer di Korea Selatan, namun Kakao Maps memiliki tampilan berbahasa Inggris dan kamu bahkan bisa menyimpan beberapa lokasi. Aplikasi ini juga menginformasikan perkiraan ongkos, waktu tunggu kedatangan (tulisan merah pada gambar di atas). Jika kamu mengklik pilihan subway, aplikasi ini bahkan akan memberitahukan pintu mana yang harus kamu pilih supaya waktu transfermu lebih cepat! Kamu tidak perlu mengerti bahasa Korea untuk menggunakannya, tapi kira-kira butuh 1-2 hari sampai kamu terbiasa dengan aplikasi ini.

6. Haruskah saya mengerti bahasa Korea untuk berkomunikasi di sana? Apakah warga lokalnya ramah?

Penunjuk arah dan menu makanan di sini banyak yang menyertakan bahasa Inggris, jadi kamu bisa bepergian di kota dengan cukup mudah. Mengetahui beberapa kata dalam bahasa Korea tentu akan membuat komunikasi lebih mudah dan percaya diri, terlebih jika kamu perlu menanyakan arah atau meminta pertolongan. Beberapa website, seperti yang satu ini, memuat daftar beberapa ungkapan yang bisa digunakan para traveller yang tidak mengerti bahasa Korea. Beberapa warga lokal memang bisa berbahasa Inggris, namun mereka akan senang jika kamu mengucapkan terima kasih atau bertanya dengan bahasa Korea. Semua pemilik toko, staf, dan orang lokal yang berinteraksi dengan saya sangat ramah. Suatu ketika bahkan seorang wanita berteriak untuk memberitahu bahwa saya naik kereta yang salah malam itu. Kemudian ia menjelaskan dengan baik kereta mana yang seharusnya saya naiki. ?

7. Tempat apa yang harus saya kunjungi? Bagaimana cara menyusun jadwal sehari-hari?

Asiknya solo travelling adalah kamu bebas menentukan tujuan setiap hari! Jika kamu ingin menghabiskan seharian dengan mengunjungi lokasi ikonik Seoul, silakan saja. Kamu pun bisa bersantai dan baru keluar di siang harinya. Saya telah melakukan banyak riset untuk menentukan tempat wisata, namun faktanya tak semua tempat di dalam daftar itu sempat saya kunjungi. Satu hal yang perlu dicatat adalah banyak museum dan tempat wisata tutup di hari Senin. Selain itu, banyak kafe dan restoran yang tutup di hari Selasa. Jadi, rencanakan semuanya baik-baik.

#Tip HHWT: Jika kamu pergi di musim dingin, sebaiknya kamu tidak menyusun acara terlalu padat di 2 hari pertama karena tubuhmu masih akan menyesuaikan diri dengan cuaca. Waktu itu saya berencana untuk langsung ke Pulau Nami, namun tiba-tiba cuaca begitu dingin dan saya tidak enak badan. Alhasil, saya mengubah rencana dan tetap di Seoul seharian itu. ? Tapi masih banyak yang bisa kamu lakukan di Seoul, misalnya dengan pergi ke tempat-tempat keren yang wajib difoto!

8. Aneh ngga sih kalau makan sendirian di Seoul? Apakah restoran mengizinkannya?

Banyak restoran dan kafe di Seoul yang tidak mempermasalahkannya jika kamu makan sendirian! Ada beberapa restoran yang hanya mengizinkan pengunjung minimal 2 orang, namun biasanya hal itu terjadi di restoran mahal (misalnya Myeongdongjeong). Restoran kasual biasanya tidak masalah, hanya saja porsi makanannya lebih banyak daripada rata-rata restoran di Singapura. ? Sepertinya ada stigma bahwa makan sendirian itu aneh, namun berdasarkan pengalaman saya, cara mematahkannya adalah dengan bersikap bodo amat dan makan apapun yang kamu mau. ? Tamu lain tidak akan menghakimi kok, apalagi staf restorannya.

Inilah beberapa restoran yang saya kunjungi dan makanan yang saya rekomendasikan:

Makan 2 Chicken & Noodle adalah restoran yang juga dijalankan oleh keluarga pemilik Makan Halal Restaurant. Restoran ini memiliki menu jjajangmyeon spesial (mie dengan saus kacang hitam) dan dalgangjeong (ayam goreng pedas manis). Meski pilihan menunya sedikit, mie yang mereka sajikan sangat lezat. Rasanya seperti masakan rumahan dan saus kacang hitamnya tidak terlalu asin. Banchan yang disajikan di sini hanyalah potongan acar lobak, namun rasa asam manisnya cocok dengan mie! Mereka juga menyediakan kotak makan supaya kamu bisa membungkusnya untuk dibawa pulang sebagai makan malam.

Status halal: Pemiliknya Muslim

Harga rata-rata: KRW 10.000 (Rp 115.000)

Jam operasional: Rabu - Minggu jam 11.00 sampai 21.30, Senin jam 11.00 sampai 21.15, tutup di hari Selasa

Alamat: 39 Usadan-ro 10-gil, Yongsan-gu, Seoul 04405

Nomor telepon: +82 2-6406-2231

Facebook

Jika kamu suka makanan pedas, kamu pasti suka makan di Hajj Restaurant. Restoran ini dijalankan oleh seorang koki mualaf bernama Mariam dan menyajikan makanan Korea serta makanan Malaysia/Indonesia seperti Mie Goreng. Saya memesan Ayam Rebus Pedas, tapi tidak menyangka kalau sepedas itu. ?? Standar orang Korea soal makanan pedas sangat tinggi, namun daging ayamnya lembut dengan bawang bombay dan daun bawang yang memberikan rasa manis. 

Status halal: Pemiliknya Muslim

Harga rata-rata: KRW 15.000 (Rp 175.000)

Jam operasional: Jam 10.00 sampai 22.00

Alamat: 39 Usadan-ro 10 gil, Yongsan-gu, Seoul 044505 (Berada di sebelah masjid dan ada papan penunjuk arah menuju restoran ini)

Nomor telepon: +82 2-749-5185

Para pecinta kuliner tidak boleh melewatkan Makan Halal Restaurant. Menu samgyetang (sup ayam ginseng) yang disajikan di sini sungguh enak. Kuahnya tidak berminyak, daging ayamnya pun empuk, dan terlepas dari tulangnya. Sup ini tidak terasa pahit seperti sup ginseng pada umumnya. Sepertinya inilah sup ayam ginseng terlezat yang pernah saya coba seumur hidup. ? Ada 6 jenis banchan yang juga bisa kamu nikmati disini. Harganya sebanding dengan rasa dan cocok untuk menghangatkan diri di tengah musim dingin.

Status halal: Pemiliknya Muslim

Harga rata-rata: KRW 10.000 (Rp 115.000)

Jam operasional: Rabu - Senin jam 10.30 sampai 22.00, tutup di hari Selasa

Alamat: 52 Usadan-ro 10-gil, Yongsan-gu, Seoul 140911

Nomor telepon: +82 2-6012-2231

Facebook | Instagram

P.S. Lihat juga restoran lain di Seoul yang menyajikan hidangan Korea!

9. Kegiatan apa saja yang cocok untuk solo traveller di sana?

Saya berkunjung ke Herb Lab Bomdong di Hongdae untuk mencoba kafe footbath (rendam kaki)! Hongdae juga memiliki banyak pilihat kafe lain, termasuk kafe binatang. Jangan lupa untuk melakukan riset terlebih dahulu sebelum datang, ya.

Korea Selatan punya budaya nongkrong di kafe yang cukup kuat. Ada begitu banyak kafe kecil di sekitar Gangnam dan Hongdae yang cocok untuk cafe-hopping. Mayoritas kafe ini hanya menyajikan kopi dan kue, jadi keputusan untuk bersantap di kafe kami kembalikan kepada kamu. Tren terbaru yang saat ini tengah naik daun adalah kafe dengan footbath alias sambil merendam kaki di air herbal hangat yang sesuai dengan jenis kulitmu. Setelahnya, kamu bisa menikmati secangkir teh hangat!

Seoul juga punya banyak museum seni dan galeri, baik besar maupun kecil. Jika kamu jarang ke museum, saatnya mencoba untuk berkunjung ke sana. Di sini terdapat banyak museum yang menghadirkan karya seniman lokal Korea maupun internasional. The National Museum of Modern and Contemporary Art (MMCA) adalah salah satu galeri seni terbesar di Seoul. Galeri utamanya terletak di sebelah Istana Gyeongbokgung dan menampilkan instalasi seni serta film dan pengalaman multimedia. Ada juga galeri yang lebih kecil, seperti Museum Daelim yang bisa selesai dijelajahi dalam waktu satu atau dua jam. Mampir juga ke toko museum karena suka ada souvenir menarik yang cocok untuk oleh-oleh. ?

P.S. Museum dan galeri biasanya  mengenakan tiket masuk sebesar KRW 8.000 sampai KRW 15.000 (Rp 93.000 sampai Rp 175.000). Jika anggaranmu terbatas namun masih ingin ke museum, pilihlah galeri besar supaya kamu lebih puas melihat-lihat.

Para fans K-pop juga bisa melihat pameran permanen dan sementara yang diselenggarakan di kota ini. Instalasi pop-up BTS tentu masuk dalam daftar saya, termasuk beberapa kafe yang hadir untuk memperingati ulang tahun para idola K-Pop. Oh, saya juga pergi ke SMTOWN Coex Artium yang saya suka. ? Sejujurnya, saya pun merasa agak canggung dan self-conscious di awal, namun tidak ada yang menganggapmu aneh kok. Menjadi fans K-Pop sambil membawa tas dan souvenir bukanlah hal yang aneh. ? Kamu juga bisa menemukan beberapa banner ucapan ulang tahun untuk idolamu di beberapa stasiun kereta, Saya bahkan menemukan ucapan ulang tahun untuk Taylor Swift yang dibuat oleh para fans Korea! Jika kamu sengaja pergi ke Seoul untuk K-Pop, dijamin kamu akan sibuk mengisi hari dengan begitu banyak kegiatan. Lihat saja itinerary liburan 5 hari 4 malam ramah Muslim yang cocok untuk fans K-Pop!

10. Bagaimana cara berbelanja bebas pajak untuk wisatawan?

Wisatawan bisa menerima pengembalian pajak langsung di toko dengan berbelanja sebesar KRW 30.000 (Rp 350.000) dengan maksimal KRW 300.000 (Rp 3.500.000) setelah pajak. Kamu juga bisa mengambil pengembalian pajak di bandara sebelum penerbangan pulang. Inilah beberapa langkah mudah untuk melakukan klaim pengembalian pajak:

  1. Berbelanjalah di toko yang memiliki tanda pengembalian pajak. Biasanya tanda ini terlihat di logo yang ada di toko. Beberapa perusahaan pun menawarkan pengembalian ini, termasuk Global Tax Free, Global Blue tax Free, atau Easy Tax Refund.
  2. Tunjukkan paspormu ketika berbelanja untuk mendapatkan bukti refund VAT.
  3. Pilihan 1: Beberapa toko menyediakan tempat khusus untuk pengembalian pajak berupa uang tunai atau saldo kartu kredit. Bawa bukti pembayaranmu dan ikuti instruksi berbahasa Inggris yang ada untuk mendapatkan pengembalian pajak.
  4. Pilihan 2: Setibanya di bandara untuk penerbangan pulang, ambil boarding pass. Namun, jangan dulu memasukkan barangmu ke bagasi. Tunjukkan barang yang kamu beli dan bukti refund VAT kepada petugas di konter, lalu dapatkan stempel persetujuan.
  5. Kamu bisa memasukkan bagasimu ke konter oversized baggage atau bawa ke kabin.

Saat belanja di Myeongdong, saya menggunakan konter di toko untuk pengembalian pajak berupa uang tunai, sangat mudah! Di Bandara Incheon sendiri saya hanya perlu memindai paspor di konter dan pengembalian pajak saya pun langsung diproses. 

P.S. Kamu pun bisa berbelanja bebas pajak di mall tertentu, misalnya Lotte Duty-Free, Shilla Duty-Free. Dan Shinsegae Duty-Free. Jangan lupa untuk membawa paspormu sebagai bukti bahwa kamu adalah wisatawan!

11. Dimana tempat terbaik untuk berbelanja di Seoul?

Awalnya, saya tidak berniat untuk berbelanja banyak di Seoul (saya hanya bawa satu ransel dan tas jinjing!). Namun di akhir perjalanan, saya justru menyesal tidak bawa tas tambahan untuk belanjaan. ? Saya cukup kaget melihat begitu banyak merek terkenal, mulai dari pakaian hingga kosmetik dan skincare, yang harganya lebih murah daripada di Singapura.

Kawasan di antara Ewha Womens University dan Hongik University (Hongdae) penuh dengan pertokoan yang menjual aneka pakaian, aksesoris, dan perhiasan. ? Perhiasan yang sama disini harganya lebih murah daripada di Singapura! Berbagai toko kosmetik dan skincare pun menjual paket produk untuk wisatawan yang harganya lebih murah hingga 40%! Perlu dicatat juga bahwa jika kamu datang di musim gugur atau musim dingin, kamu bisa menemukan obralan pakaian tebal yang cocok untuk liburan musim dingin tahun depan.

Patut dibeli: obralan, aksesoris, dan merek indie yang hanya bisa ditemukan di sini

Jika kamu mencari K-beauty seperti kosmetik dan skincare, kamu bisa menemukannya di banyak toko di kota ini. Tapi, saya sarankan kamu untuk ke Myeongdong sehingga kamu bisa mencari banyak merek sekaligus di satu tempat! Beberapa toko bahkan menjual berbagai macam merek. Saya bahkan menemukan rangkaian kosmetik halal dari Talent Cosmetics! Merek populer seperti Innisfree, Laneige, dan Mamonde juga harganya 5-10% lebih murah daripada di Singapura. ? Jika kamu mencari sheet mask, beberapa toko bahkan menjualnya dengan harga kurang dari KRW 1.000 (Rp 12.000) per bungkusnya!

Patut dibeli: Merek internasional dan merek Korea yang harganya lebih murah daripada di negara asal.

12. Bagaimana cara menghadapi dinginnya udara di Korea?

Ini adalah contoh cuaca di Seoul. Menurut perkiraan cuaca, suhu minggu ini harusnya tidak sampai di bawah 0 derajat. Kenyataannya, minggu ini adalah suhu terdingin sepanjang tahun 2019! Salju juga mulai turun, sebuah kejutan yang menyenangkan buat saya. ?

Sebagai penduduk Asia Tenggara, memang agak sulit untuk menyesuaikan diri dengan musim dingin di belahan bumi yang berbeda. Jika kamu belum yakin untuk datang saat musim dingin, sebaiknya jangan datang ke Seoul pada akhir Desember. ? Suhu saat itu diprediksi bisa mencapai 2 sampai 10 derajat Celcius ketika saya tiba. Namun, suhu di sana saat itu bahkan sampai -11 derajat!

Inilah beberapa tips yang bisa kamu lakukan supaya tidak terkena radang dingin:

  1. Membeli pakaian yang sesuai! Saya mengenakan Ultra Warm Heat dan Heat Tech Lined Pants dari Uniqlo yang bekerja dengan baik! Pada beberapa malam, saya pergi keluar hanya mengenakan kaus turtleneck Heat Tech, celana Heat Tech, jaket denim, dan mantel. Setiap orang pasti punya toleransi cuaca berbeda. Solusinya, kamu bisa bawa lebih sedikit pakaian dan membeli baju hangat lagi ketika tiba di Seoul. (Di sana juga ada diskon musim dingin!)
  2. Belilah masker wajah dari kain atau busa untuk melindungi wajahmu dari terpaan angin. Selendang juga bisa digunakan, tapi jika kamu ingin perlindungan yang lebih baik, kamu bisa membeli masker di toko kosmetik terdekat. Saya merasa masker lebih mudah digunakan daripada selendang. Masker dengan lapisan busa juga menjaga saya tetap hangat!
  3. Kenakan sepatu yang bagus. Jalanan di Seoul seringkali tidak rata. Ditambah dengan (kemungkinan) salju, adalah penting untuk menggunakan sepatu yang nyaman dan kuat. Lebih baik lagi jika pijakannya mantap dan bahannya tahan angin. Sneakers juga tidak masalah selama materialnya dari kulit atau suede. Bagaimanapun, jika salju turun pastikan kamu tidak mengenakan Converse atau sepatu berbahan kain yang basah jika terkena salju.
  4. Minum banyak air putih dan beristirahatlah agar tubuhmu tetap hangat. Mayoritas toko biasanya terinsulasi, kamu bisa istirahat sambil minum minuman hangat di sana!
  5. Buatlah rencana berdasarkan waktu. Suhu paling hangat biasanya terjadi di pagi dan senja hari karena tidak ada angin. Sebaliknya, siang hari terasa sangat dingin meskipun matahari bersinar karena angin lebih kencang!

13. Dan terakhir…..apakah solo travelling ke Seoul layak diperjuangkan?

Saya baru 2 kali melakukan solo trip (dan saya pun bertemu dengan teman yang kebetulan juga sedang berada di Seoul) dan sangat menikmatinya! Secara personal, saya sangat suka solo travelling karena saya bebas bergerak sesuka hati. Selain itu, sebagai introvert, cara ini juga membuat saya lebih segar dan siap menyongsong 2020 . Seoul juga cukup mudah untuk dijelajahi sehingga menjadikan pengalaman saya semakin menyenangkan.

Bagaimana pun, perlu disadari bahwa solo trip tidak hanya soal bersenang-senang. Ada satu-dua hari dimana saya merasa terlalu lelah untuk keluar atau merasa kangen dengan teman dan keluarga. Hal ini sangatlah normal!  ? Solo travelling berarti mendorong dirimu untuk keluar dari zona nyaman, dan Seoul adalah tempat yang tepat untuk memulainya. Secara keseluruhan, menurut saya solo travelling ke Seoul sangat layak diperjuangkan jika kamu ingin menantang diri sendiri dan mengungkap sisi lain kota dinamis ini!