
Ada apa saja di festival ini?
Akan ada berbagai booth virtual yang menarik, termasuk dari JR West, Klook, dan Singapore Tourism Board. Kamu juga bisa bergabung dalam program siaran live menarik dengan berbagai tema, seperti pengalaman para mualaf yang merayakan Tahun Baru Imlek, tradisi dan kebiasaan di Tahun Baru Imlek, dan kiat agar acara makan bersama keluarga lebih menyenangkan. Kamu juga bisa memenangkan Lucky Draw berupa empat voucher GrabFood senilai masing-masing Rp 200.000 dan Grand Lucky Draw masing-masing satu voucher staycation di Hotel Pullman Jakarta Thamrin dan Central Park! Daftar sekarang juga di halaman ini.
1. Apakah Imlek merupakan perayaan keagamaan?
Seperti yang dijelaskan oleh salah satu co-founder HHWT, Mikhail, Imlek merupakan produk dari budaya China selama ratusan tahun lamanya dan tidak terkait pada keagamaan. Saat Imlek, keluarga Tionghoa (terlepas dari agama yang mereka anut) berkumpul bersama dan menikmati santapan usai setahun berpisah. Itulah mengapa banyak orang Tionghoa yang pulang kampung ke kota asal mereka untuk bertemu dengan keluarga tercinta. Sementara umat Buddha dan penganut Taoisme melakukan upacara sesajen, ini merupakan aktivitas keagamaan dan bukanlah sebuah tradisi. Warga Tionghoa beragama Kristiani dan Muslim juga merayakan Imlek bersama keluarga mereka!2. Kapan "Tahun Baru" versi Imlek?

3. Apa itu "keberuntungan"? Apakah hal tersebut mirip dengan konsep takdir agama seperti Qadar?
Credit: GiphyApakah Anda bertanya-tanya mengapa banyak orang berkerumun di sekitar horoskop yang dipasang di pusat perbelanjaan? Mungkin Anda pernah melihat dua belas pajangan, satu untuk setiap hewan dalam zodiak China. Terkadang, disebutkan ada "warna/ angka keberuntungan". Tapi apakah "keberuntungan" itu?Credit: Giphy Beberapa orang berpikir keberuntungan mirip dengan takdir, namun rupanya hal itu berbeda. Keberuntungan brasal dari keyakinan bahwa dunia terbuat dari energi atau Qi. Dengan memengaruhi Qi di sekitarmu - seperti dengan mengenakan warna 'keberuntungan' - kamu mengubah Qi sesuai keinginan. Jika kamu melihat seluruh keluarga mengenakan warna merah, emas, atau kuning selama Imlek, hal itu karena warna-warna tersebut dianggap bernuansa keberuntungan. Dengan nuansa itu, diharapkan akan membawa keberuntungan!4. Mengapa tidak dianjurkan untuk mengenakan pakaian berwarna hitam saat Imlek?
Kalau kamu pernah bertanya mengapa orang Tionghoa tidak pernah mengenakan pakaian hitam saat Imlek, hal itu karena hitam dianggap sebagai warna yang tidak menguntungkan. Warna hitam bahkan dianggap bisa merampas keberuntungan mereka! Hal ini juga berkaitan dengan kebiasaan beberapa orang untuk tidak mencuci rambut atau menyapu lantai selama Imlek. Hal itu karena mereka tidak ingin "mencuci" atau "menyapu" keberuntungan dari hidup mereka. Meskipun saya (sebagai seorang Muslim) tidak percaya akan hal ini, saya mencoba untuk tidak mengenakan pakaian hitam ketika mengunjungi keluarga besar untuk menghormati kepercayaan ini.5. Apa isi amplop angpao?

6. Bagaimana kamu menentukan kapan berhenti menerima angpao, dan kapan mulai memberinya?
Dari segi tradisi, menikah adalah titik di mana kamu berhenti menerima angpao dan mulai membagikannya. Namun pada masa sekarang, mereka yang merasa memiliki penghasilan stabil mulai membagikan angpao ini.7. Apakah saya harus memberikan angpao kepada kerabat atau keluarga yang merayakan Imlek?

8. Apa itu yusheng? Apakah itu makanan tradisional?

9. Mengapa kerabat Tonghoa saya mengucapkan frasa keberuntungan sambil melakukan Yusheng?

10. Apakah tidak apa-apa hanya membawakan jeruk kepada kerabat yang merayakan Imlek?

Tags:angpaochinese-new-yearcnyhari-raya-imlekimlekinspiration