icon
article-hero

Sehari Jadi Bangsawan dengan Patehan dan Jemparingan ala Keraton Yogyakarta

avatar-name

Tiara •  Aug 27, 2020

Informasi yang tertera di bawah ini sesuai dengan kondisi saat artikel dipublikasikan.

Pernahkah kamu membayangkan satu hari menjadi bangsawan Keraton Yogyakarta? Mengenakan kebaya dan kain, beskap dan blangkon, serta menikmati pelayanan terbaik mungkin bukan hal yang bisa kita rasakan sehari-hari. Kabar baiknya, kamu bisa mencoba pengalaman menjadi bangsawan sehari tanpa harus menjadi anggota keluarga kerajaan! Pengalaman ini bisa kamu dapatkan di Patehan Royal Hi-Tea yang diselenggarakan oleh Royal Ambarrukmo Yogyakarta.

Catatan: Royal Ambarrukmo belum membuka kembali pendaftaran untuk acara ini pada saat artikel diterbitkan.

Pelestarian tradisi Keraton Yogyakarta ini telah dilakukan oleh Royal Ambarrukmo sejak tahun 2011. Patehan merupakan tradisi minum teh tradisional Keraton Yogyakarta yang biasa dilakukan oleh raja-raja Jawa. Pada zaman dahulu, tradisi minum teh ini dilakukan sambil menyaksikan aktivitas memanah di lingkungan kerajaan. Sekarang, kamu pun bisa merasakan pengalaman ala bangsawan ini. Bukan hanya pelayanan dan hidangannya, kamu pun akan mengenakan pakaian tradisional Jawa yang akan membuat suasana semakin autentik.

Tidak sembarang orang bisa menyelenggarakan Patehan, terlebih di Pendopo Agung atau Bale Kambang dalam lingkungan Keraton Yogyakarta. Royal Ambarrukmo sendiri memiliki keterkaitan sejarah dengan Keraton Yogyakarta sehingga mendapatkan akses untuk melakukan ritual ini. Tradisi minum teh di Keraton Yogyakarta pun kini masih dilakukan setiap hari pada sekitar pukul 11.00 dan 16.00.

Patehan Royal Hi-Tea Royal Ambarrukmo dilaksanakan setiap hari Jumat jam 16.00 dengan durasi tidak lebih dari 2 jam. Sebelum datang, tamu diharuskan mendaftarkan diri terlebih dahulu via telepon dan dikenakan biaya sebesar Rp 75.000.

Tata cara minum teh yang dilakukan dalam ritual Patehan Royal Hi-Tea ini dilakukan sesuai dengan tradisi asli di keraton dengan menggunakan artisan tea. Upacara dimulai dengan iring-iringan wanita yang membawa teh dan makanan ringan. Kudapan yang disajikan biasanya kombinasi cita rasa manis dan asin. Jika pada ritual aslinya teh dibawakan oleh para abdi dalem yang berusia lanjut, Patehan Royal Hi-Tea dilakukan oleh staf hotel terlatih dalam ritual ini.

Selanjutnya, teh dan makanan ringan disajikan di meja makan tamu. Meski telah menggunakan unsur-unsur modern, kesan tradisional masih terasa begitu kental dalam upacara minum teh ini. Teh diseduh dengan air panas bersuhu 80 derajat Celcius dan dituang dengan gestur yang sangat khas abdi dalem. Sensasi tradisional ini pun semakin terasa karena tempatnya yang sangat tradisional di dalam lingkungan Keraton Yogyakarta.

Untuk membuat suasana semakin autentik, kamu pun bisa melihat tradisi jemparingan alias memanah dengan metode tradisional kerajaan Mataram. Pelaksanaan jemparingan ini memang bersamaan dengan waktu minum teh di sore hari. Sambil menikmati secangkir teh dan kudapan, kamu bisa menyaksikan komunitas jemparingan lokal memanah di halamannya.

Tidak seperti olahraga memanah pada umumnya, jemparingan dilakukan dalam posisi duduk bersila. Olahraga ini bukan hanya membutuhkan konsentrasi, namun juga rasa dan pengendalian diri. Kamu pun bisa belajar memanah bersama komunitas ini usai ritual minum teh.

Selalu ada alasan untuk datang ke Yogyakarta, dan warisan budayanya hanyalah satu dari sekian banyak pesona. Jadikan liburan kamu berbeda dengan mencoba pengalaman ala bangsawan ini ketika berkunjung ke Jogja nanti!

Patehan Royal Hi-Tea di Royal Ambarrukmo Hotel

Harga: Rp 75.000 per orang (harga terakhir sebelum pandemi)

Alamat: Jalan Laksda Adisucipto No. 81 Yogyakarta

Nomor telepon: +62274 488 488

Jadwal: Setiap hari Jumat jam 16.00 atau hari lain dengan reservasi

Website | Facebook | Instagram

Simak rekomendasi wisata di seputar Yogyakarta lainnya dalam artikel berikut ini: