icon
article-hero

Tata Cara dan Niat Shalat Idul Fitri di Rumah dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)

avatar-name

Tiara •  May 18, 2020

Informasi yang tertera di bawah ini akurat dan sesuai dengan kondisi saat artikel dipublikasikan.

[Diperbarui tanggal 3 Mei 2021]

Satu hal yang selalu dilakukan dan menjadi simbol kemenangan pada hari raya Idul Fitri adalah pelaksanaan shalat Ied berjamaah. Meski masyarakat di Zona Hijau  telah diperbolehkan untuk melaksanakan shalat berjamaah, masih ada pula yang belum bisa melakukannya.

Tapi jangan khawatir, Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa yang mengatur tata cara shalat Ied di rumah saat pandemi Covid-19 bagi umat Muslim di Indonesia.

Setelah sebulan penuh berpuasa, sebentar lagi umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan Idul Fitri. Berbagai persiapan pun telah dilakukan untuk menyambut hari kemenangan ini, mulai dari membuat kue Lebaran, memasak hidangan istimewa, dan berkirim bingkisan Lebaran untuk keluarga dan kerabat.

Shalat Idul Fitri merupakan ibadah yang selalu dilakukan setiap tahunnya. Meski tidak bisa pergi ke masjid untuk shalat Ied, kamu tetap bisa melakukannya di rumah, baik secara berjamaah ataupun sendiri.

Supaya shalat Ied di rumah nanti lebih tenang, kamu bisa mengikuti panduan tata cara takbir dan shalat Idul Fitri di tengah pandemi Covid-19 menurut Fatwa MUI Nomor 28 Tahun 2020 berikut ini.

Ketentuan shalat Idul Fitri di rumah

Dalam fatwa yang dikeluarkan MUI, shalat Idul Fitri yang dilaksanakan di rumah dapat dilakukan secara berjamaah dan dapat dilakukan sendiri (munfarid). Jika shalat tersebut dilakukan secara berjamaah, maka jamaah yang mengikuti shalat paling sedikit 4 orang (satu orang imam dan 3 makmum).

Ketentuannya pun mengikuti tata cara shalat Idul Fitri berjamaah (terlampir di bawah). Namun jika jamaah kurang dari 4 orang atau jika di rumah tidak ada yang berkemampuan untuk berkhutbah, maka pelaksanaannya boleh dilakukan berjamaah tanpa khutbah.

Tata cara shalat Idul Fitri berjamaah

  • Disunahkan untuk banyak membaca takbir (Allahu akbar), tahmid (Alhamdulillah), dan tasbih (Subhanallah).
  • Shalat dimulai dengan menyerukan "ash-shalaata jami'ah" tanpa azan dan iqomah.
  • Membaca niat shalat Idul Fitri yang berbunyi "usholli sunnatan li'idil fithri rok'ataini (ma'muman/imaman) lillaahita'ala".

Rakaat pertama:

  • Membaca takbiratul ihram (Allahu akbar) sambil mengangkat kedua tangan.
  • Membaca doa iftitah.
  • Membaca takbir sebanyak 7 kali di luar takbiratul ihram dan dianjurkan untuk membaca kalimat "subhanallah walhamdulillah wa laailaaha illallahu wallahu akbar" di antara tiap takbir tersebut.
  • Membaca surat Al Fatihah dan diteruskan dengan membaca surat pendek.
  • Ruku', sujud, duduk di antara 2 sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

Rakaat kedua:

  • Sebelum membaca Al Fatihah, disunahkan membaca takbir sebanyak 5 kali sambil mengangkat tangan di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam) dan disunahkan membaca kalimat "subhanallah walhamdulillah wa laailaaha illallahu wallahu akbar" di antara tiap takbir tersebut.
  • Membaca surat Al Fatihah dan diteruskan dengan membaca surat pendek.
  • Ruku', sujud, duduk di antara 2 sujud, dan seterusnya hingga salam.
  • Setelah salam, disunahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.

Tata cara khutbah Idul Fitri

Khutbah Idul Fitri hukumnya sunah dan merupakan bagian dari kesempurnaan shalat Idul Fitri. Khutbah dilaksanakan dalam 2 bagian dengan berdiri dan di antaranya dipisahkan dengan duduk sejenak.

Berikut adalah tata cara dari masing-masing khutbah:

Khutbah pertama:

  • Membaca takbir sebanyak 9 kali.
  • Memuji Allah SWT dengan sekurang-kurangnya membaca kalimat tahmid (Alhamdulillah).
  • Membaca shalawat Nabi SAW, antara lain dengan membaca "Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammad".
  • Berwasiat tentang takwa.
  • Membaca ayat Al Quran.

Khutbah kedua:

  • Membaca takbir sebanyak 7 kali
  • Memuji allah dengan sekurang-kurangnya membaca kalimat tahmid (Alhamdulillah).
  • Membaca shalawat Nabi SAW, antara lain dengan membaca "Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammad".
  • Berwasiat tentang takwa.
  • Membaca ayat Al Quran.

Tata cara shalat idul Fitri sendiri (munfarid)

Allah SWT tidak pernah mempersulit umat-Nya untuk beribadah. ? Jika kamu harus menghabiskan hari raya sendirian, kamu tetap bisa  melaksanakan shalat Idul Fitri dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Melafalkan niat shalat Idul Fitri secara munfarid yang berbunyi: "usholli sunnatan li'idil fithri rok'ataini lillaahi ta'ala".
  • Dilaksanakan dengan bacaan pelan (sirr).
  • Mengikuti tata cara shalat Idul Fitri berjamaah dalam fatwa ini.
  • Tidak ada khutbah.

Demikianlah niat dan tata cara shalat Ied di rumah menurut pedoman yang dikeluarkan oleh MUI. Semoga panduan ini bisa kamu laksanakan untuk shalat Idul Fitri di rumah nanti, baik sendiri maupun bersama keluarga. Meski harus menjalani hari raya dengan suasana berbeda, yakinlah bahwa ada berkah di balik semua kejadian ini dan Allah SWT adalah sebaik-baiknya perencana. Selamat menyambut hari kemenangan! ??