icon
article-hero

Dari Kebab hingga Simit, Ini 5 Makanan Khas Turki yang Wajib Kamu Coba!

avatar-name

Meita Maharani •  Jun 22, 2021

Kondisi di bawah ini sesuai saat artikel dipublikasikan.

Masakan Turki merupakan cerminan dari sejarah, budaya, serta pengaruh dari berbagai negara di sekitarnya. Secara umum, makanan Turki yang kita jumpai sekarang, sebagian besar merupakan warisan sejarah Dinasti Ottoman. Kuliner Turki tidak lepas dari pengaruh hidangan Mediterania, Balkan, Armenia, hingga Asia Tengah. Penggunaan rempah dan minyak zaitun menjadi kebiasaan mereka. Namun, masing-masing daerah di Turki memiliki keunikannya masing-masing.

Di daerah Istanbul dan Izmir misalnya, warga lokal kerap mengolah beras, sayuran, dan ikan dengan menggunakan sedikit rempah. Untuk area Laut Hitam, ikan digunakan hampir di tiap kesempatan. Berbeda lagi halnya dengan sisi tenggara Turki, yang justru menyukai kebab dan makanan manis seperti baklava. Sedangkan khusus di wilayah barat, hidangan bernuansa Mediterania menjadi ciri khas mereka.

Nah, jika kamu sedang berkunjung ke Turki, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi aneka masakan dari berbagai daerah tersebut. Berikut daftar masakan wajib coba saat kunjungan kamu berikutnya ke Turki!

P.S. Kalau kamu suka berwisata kuliner, beberapa informasi ini akan berguna untukmu! :)

Doner Kebab

Kredit: Meita Maharani

Siapa yang tidak kenal Doner Kebab? Hidangan ini berasal sejak Dinasti Ottoman, keunikannya adalah daging ditata bertumpuk lalu ditusukkan ke pemanggang vertikal. Daging lalu dimasak dengan api hingga matang. Dagingnya memiliki tingkat kematangan yang pas, dan masih juicy. Daging pun kemudian diiris dengan pisau berukuran jumbo sebelum disajikan bersama pelengkap. Di banyak kedai kebab di Turki, biasanya ada 3 pilihan daging yaitu kambing, sapi, dan ayam.

Doner Kebab biasanya disajikan dengan porsi besar beserta kentang goreng dan saus. Saya sendiri biasanya memilih Doner Kebab disajikan di atas selembar roti Durum yang tipis dan diberikan saus bawang putih, grilled onion, dan sayuran. Jika ingin take away, Doner Kebab biasanya digulung menjadi wrap dan terkadang kentang goreng ditambahkan di dalamnya. Pas sekali jika disantap saat berjalan-jalan, karena praktis untuk dibawa.

Testi Kebab

Kredit: Meita Maharani

Kuliner satu ini khas dari wilayah Kapadokya. Kebab yang dimaksud di sini lebih mirip sajian braised karena berkuah. Kebab dimasak di dalam vas tanah liat dan dimasak sekitar 90 menit di dalam oven. Temperatur dan tekanan tinggi yang dihasilkan karena proses masak inilah yang merupakan kunci kelezatannya. Citarasanya gurih dan kaya rasa, serta dagingnya sangat empuk. Banyak restoran di Kapadokya yang membuka layanan pre-order jika tamunya ingin menikmati sajian ini.

Jika memesan Testi Kebab, pastikan Anda siap dengan atraksi penyajiannya. Seorang pelayan akan dengan piawai membawa testi kebab - masih di dalam vasnya - ke meja. Setelah itu, vas “dibakar” di depan tamu selama kurang lebih 5 menit. Setelah itu bagian atas vas dipecahkan dengan palu khusus, lalu siap untuk disantap. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan!

Pide

Kredit: Meita Maharani

Hidangan satu ini dikenal juga sebagai Pizza khas Turki. Terbuat dari roti yang dibentuk seperti kapal, lalu diberikan topping daging cincang yang berbumbu dan terkadang keju lalu dipanggang hingga matang dan renyah. Pide dengan topping daging pertama kali dikenal di tahun 1850-an. Namun ada juga Pide yang bercitarasa manis dan biasanya disajikan saat bulan Ramadhan.

Salah satu tempat favorit saya untuk makan Pide berada di Selcuk, sebuah kota penuh sejarah di provinsi Izmir. Di pusat kotanya ada sebuah kedai khusus Pide yang selalu mempersiapkan Pide fresh tiap harinya. Adonan rotinya lembut dan wangi berkat olesan mentega. Dari kejauhan saja sudah bisa tercium aromanya yang lezat, yang secara tidak langsung membuat kita melangkahkan kaki ke sana.

Topping yang menjadi favorit adalah daging sapi cincang yang dibumbui dengan aneka rempah dan sedikit paprika. Rasanya kian spesial dengan tambahan telur di atasnya. Dipanggang dengan menggunakan stone oven yang memperkaya citarasanya. Walaupun Pide terlihat berukuran besar tapi sebenarnya satu Pide pas dikonsumsi untuk satu orang. Jangan lupa untuk menutup santapan dengan segelas ayran yang dingin.

Baca juga: 4 Minuman Khas Turki yang Tak Boleh Dilewatkan

Kumpir

Kredit: Meita Maharani

Ini adalah sajian street food yang sangat populer di Turki. Kumpir merupakan sajian kentang panggang dengan isian garlic butter, daging, sayur, dan keju. Kentang yang digunakan pun tidak biasa karena ukurannya yang super besar. Kentang biasanya dibungkus dengan aluminum foil, lalu dipanggang di dalam oven panas hingga matang dan lembut. Sesaat sebelum disajikan, kentang dibelah lalu disemir dengan garlic butter, aromanya sangat menggugah selera! Isiannya pun bisa disesuaikan dengan selera. Biasanya saya memilih daging sapi cincang, acar, jagung, dan keju. Sungguh mengenyangkan.

Simit

Kredit: Meita Maharani

Simit adalah roti bagel khas Turki berbentuk seperti gelang. Populer dijajakan di troli khusus berwarna merah di banyak tempat maupun oleh penjual khusus yang menjualnya sambil berjalan kaki dengan wadah berisi Simit yang ditaruh di atas kepala. Simit merupakan makanan lokal Istanbul yang pertama kali diproduksi pada tahun 1500-an. Dulunya Simit harus memiliki berat dan harga yang seragam.

Biasanya Simit dibuat dengan topping wijen hitam di atasnya. Bisa dinikmati langsung, namun juga nikmat jika diolesi selai atau dimakan dengan keju. Simit memiliki tekstur yang sedikit kenyal, mirip dengan Bagel khas Amerika. Roti ini kerap disantap kala sarapan tapi juga cocok untuk camilan.

Yuk, cicipi makanan khas Turki! Selama masa pandemi ini, kamu tidak perlu jauh-jauh ke Turki untuk mencicipinya. Ada beberapa resto khusus di Jakarta yang juga menyajikan makanan Turki yang otentik.