icon
article-hero

8 Pelajaran Dari Rasulullah SAW yang Akan Mengubah Cara Kita Traveling

avatar-name

Tiara •  Mar 09, 2021

Artikel ini merupakan terjemahan. Kamu bisa membaca versi berbahasa Inggrisnya di halaman ini.

Isra Miraj adalah perjalanan Rasulullah SAW, baik secara fisik ataupun spiritual. Malam itu, Rasulullah SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke surga, dan dimurnikan. Saat itu pula perintah untuk shalat lima waktu diturunkan.

Perjalanan merupakan salah satu aspek fundamental dalam agama Islam. Isra Miraj, ibadah haji, hingga hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah menjadi bukti hal tersebut.

Bukan sembarang traveling, ada pelajaran yang bisa dipetik dari Rasulullah SAW dalam setiap perjalanannya. Sebagai umat Muslim, pelajaran berikut ini bisa kita terapkan setiap kali kita traveling.

Bepergian dengan niat baik

Sesungguhnya, amal itu tergantung dengan niatnya, termasuk soal bepergian. Ketika merencanakannya, tanyakan kepada diri sendiri apa yang menjadi alasan kamu bepergian, apa yang ingin kamu capai, dan apakah rute yang yang kamu pilih sesuai dengan niat itu.

Pastikan kamu memiliki niat baik untuk perjalanan ini agar berdampak positif terhadap mental kamu sepanjang perjalanan.

Bepergian untuk menambah wawasan

Dalam sebuah hadis, disebutkan bahwa barangsiapa bepergian dengan mencari ilmu pengetahuna, maka Allah SWT akan meletakkannya pada salah satu jalan menuju surga. Para malaikat pun akan menurunkan sayapnya.

Banyak orang yang berkembang setelah bepergian, hal ini merupakan hasil dari pengalaman dan pengetahuan.

Sadar akan perjalanan yang ditempuh

Penting bagi umat Muslim untuk mempraktikkan mindfulness dalam setiap perjalanan. Kita begitu disibukkan oleh rutinitas sehari-hari, maka saat traveling waktu yang tepat untuk menikmati setiap detiknya dengan penuh kesadaran. Mindfulness bukan hanya membantu kamu menikmati perjalanan, namun juga membuatnya semakin bermakna.

Tersenyumlah

Satu hal sederhana, namun kadang sulit dilakukan, adalah meneladani perilaku Rasulullah SAW yang ramah dan murah senyum. Hal ini merupakan cerminan dari kepribadiannya yang mulia dan hati yang baik,

Begitu pula jika kita bepergian dengan hari yang bersih, maka akan tercermin dari perilaku yang terpuji. Senyum juga merupakan bahasa universal yang bisa dimengerti oleh semua orang di dunia.

Memperlakukan orang lain dengan baik

Salah satu kelebihan dari bepergian ke tempat asing adalah kita bisa menemukan dan menghargai kebaikan kecil dari orang lain selama perjalanan. Kebaikan ini pun bersifat timbal balik. Jadi berbuat baiklah selama perjalanan, niscaya kebaikan itu pun akan kembali kepada kamu.

Menahan amarah

Rasulullah SAW tetap bersabar dan tenang meskipun menghadapi berbagai ujian dalam perjalanannya. Hal inilah yang perlu kita tiru setiap kali ada hal tidak menyenangkan yang terjadi selama perjalanan. Meskipun terasa berat, sabar akan berbuah manis daripada membiarkan amarah menguasai diri kita.

Bertanggung jawab

Ketika seorang Muslim bertanya kepada Rasulullah SAW tentang cara  mengamankan untanya, beliau menjawab "Ikatlah untamu terlebih dahulu, kemudian bertawakal".

Hal ini mengajarkan kita agar bertanggung jawab terhadap diri sendiri terlebih dahulu sebelum mengandalkan orang lain. Jangan lupa untuk selalu melakukan riset terlebih dahulu tentang sebuah destinasi dan persiapkan diri dengan baik.

Menjaga lingkungan

Rasulullah bersabda: "Tidaklah seorang muslim menanam tanaman, kemudian tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia ataupun binatang ternak, melainkan hal itu sudah termasuk sedekah darinya."

Jangan pernah merusak atau mengganggu makhluk hidup dan alam yang kamu kunjungi. Menjaga lingkungan pun bukan hanya bisa dilakukan dengan membuang sampah pada tempatnya. Kamu pun bisa memilih moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Simak juga kisah teladan Rasulullah dan tips perjalanan lainnya dalam artikel berikut ini: