icon
article-hero

Panduan Membuat Jurnal Al Quran Selama Bulan Ramadan

avatar-name

Tiara •  Apr 20, 2021

Informasi yang tertera di bawah ini sesuai dengan kondisi saat artikel dipublikasikan.

Artikel ini merupakan terjemahan. Kamu bisa membaca versi berbahasa Inggrisnya dihalaman ini.

Menulis adalah sebuah bentuk terapi. Dengan menulis, kamu bisa menemukan kedamaian dan menjernihkan pikiran. Salah satu bentuk menulis yang baik dilakukan saat bulan Ramadan adalah menulis jurnal Al Quran.

Menulis jurnal Al Quran pada dasarnya adalah menuliskan kembali ayat-ayat Al Quran yang kamu baca dan menjadikannya refleksi mendalam. Aktivitas ini membantu kamu mendokumentasikan pikiran dan refleksi tentang sebuah ayat Al Quran serta mengelaborasikannya dalam kehidupan kita.

Menulis jurnal Al Quran bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aktivitas ini juga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman kita akan kitab suci yang telah kita baca sejak kecil.

Sebagian orang mungkin telah lancar membaca Al Quran, namun berapa banyak yang benar-benar membaca dan memahami maknanya?

Jurnal Al Quran membantu kita untuk berefleksi dengan membaca maknanya dan menerapkannya ke dalam kehidupan kita. Tadabbur (refleksi) terhadap ayat-ayat suci Al Quran juga merupakan upaya kita untuk menjadi umat Muslim yang lebih baik.

Menulis kembali ayat Al Quran dengan bahasa yang kita mengerti juga membantu kita untuk memahami lebih dalam pesan yang disampaikan Allah SWT melalui ayat suci.

Cara menulis jurnal Al Quran

Salah satu teman HHWT yang rutin menulis jurnal Al Quran adalah Humairah. Ia pun mendokumentasikannya dalam akun Instagram @thelightjournal.

Untuk menulis jurnal Al Quran, kamu hanya membutuhkan buku catatan dan beberapa alat tulis berwarna. Humairah menggunakan buku tulis Leuchtturm1917 dotted notebook. 

Namun, kamu pun bisa menggunakan alat tulis dan buku yang kamu miliki di rumah. ecara bertahap, kamu bisa meng-upgrade jurnal kamu dengan mencoba kaligrafi dan lettering pen.

Langkah-langkahnya mudah, yakni sebagai berikut.

Baca dan resapi. Pilih satu ayat Al Quran yang ingin kamu tulis. Pilihlah ayat yang sangat berhubungan dengan kondisi kamu saat menulis. Misalnya, ketika kamu baru saja  menerima kabar yang kurang baik, kamu bisa membaca dan menjurnal surat Al Baqarah ayat 216. Kamu pun tidak perlu menuliskan aksara Arabnya, cukup artinya saja.

Lakukan riset dan cari tahu lebih banyak tentang ayat tersebut. Bisa dengan mendengarkan atau membaca tafsir dan kajian tentang ayat tersebut. Pastikan sumber informasi kamu valid dan tepercaya, ya.

Tulis, lafalkan, dan refleksikan. Sediakan waktu khusus untuk menjurnal. Tidak perlu terlalu khawatir akan tampilannya. Ingat, menulis jurnal Al Quran adalah bentuk terapi dan upaya agar kita lebih dekat dengan Allafh SWT.

Kita pun akan lebih konsisten jika menjurmnal dilakukan tanpa ekspektasi dan harapan untuk menjadi sempurna. Sambil ditulis, lafalkan juga ayat tersebut. Terakhir, lakukan refleksi dengan menghubungkan ayat tersebut dengan kehidupan pribadi kita. Tuliskan pikiran yang terlintas di dalam jurnal tersebut.

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut." (QS Al A'raf ayat 55)

Tidak sulit untuk berkomunikasi dengan Allah SWT. Tidak perlu membuat janji terlebih dahulu, tidak perlu perayaan istimewa, tidak perlu bermewah-mewahan. Kita hanya perlu merendahkan hati kita, berdiam diri, dan melimpahkan kata-kata yang ingin kita sampaikan. Dalam sepi, air mata yang jatuh menjadi saksi komunikasi kita dengan Sang Maha Kuasa.

Dalam semangat Ramadan, inilah saatnya kita berupaya menjadi seorang Muslim yang lebih baik. Humairah memulai jurnal Al Quran empat tahun lalu saat ia memiliki banyak waktu luang.

Ramadan tahun ini pun masih sama dengan tahun sebelumnya, di mana kita lebih banyak berdiam diri di rumah. Karenanya, menulis jurnal Al Quran bisa menjadi kegiatan positif yang tepat untuk kamu coba.

Simak juga rekomendasi aktivitas dan resep Ramadan lainnya dalam artikel berikut ini: