icon
article-hero

8 Tips yang Wajib Diketahui Orang Tua Baru untuk Menghadapi Bulan Ramadan

avatar-name

Vina Noviana •  May 15, 2020

[Artikel ini aslinya ditulis oleh Sabrina Hanim. Kamu bisa membaca versi berbahasa Inggris yang ditulisnya di halaman ini.]

Informasi yang tertera di bawah ini akurat dan sesuai dengan kondisi saat artikel dipublikasikan.

Alhamdulillah, Ramadan kembali tiba! Tidak hanya Ramadan tahun ini terasa berbeda karena pandemi Covid-19, jika ini Ramadan pertama kamu sebagai orang tua, kamu mungkin masih beradaptasi dengan kehadiran si kecil. Bayi tumbuh sangat cepat, apalagi pada tahun pertama, dan banyak sekali hal yang harus dibiasakan.

Kredit: Giphy

Berikut ini adalah tips yang dapat membantumu menjalani Ramadan pertama sebagai orang tua.

1. Niat

Orang tua baru mana pun tahu bahwamenjaga fokus saat bersama anak merupakan sebuah tantangan, termasuk cara agar tetap menjalankan ibadah sepenuhnya selama bulan ini. Akan mudah untuk patah semangat karena saat ini kamu tidak bisa beraktivitas seperti Ramadan sebelumnya, namun ingatlah setiap perbuatan yang diniatkan hanya untuk Allah merupakan ibadah juga. Mendidik anak adalah salah satu berkah dan tanggung jawab terbaik yang kamu miliki.

“Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kamu sekalian bertanggung jawab atas orang yang dipimpinnya. Seorang raja adalah pemimpin atas rakyatnya, seorang suami pun pemimpin atas keluarganya, dan istri juga pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian akan diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.” [Sahih al-Bukhari]

Sebagai seorang Muslim, niat merupakan hal paling utama dan penting yang bisa dilakukan untuk mengharapkan pahala di bulan suci ini. Perbarui niatmu setiap hari, agar segala hal yang kamu lakukan untuk keluargamu adalah demi Allah SWT – baik itu malam tanpa tidur yang cukup, memasak, bermain bersama bayimu, maupun bersih-bersih. Memiliki tujuan jelas seperti ini dapat membantu kamu melihat gambaran yang lebih besar, karena hal ini mengubah hal sehari-hari menjadi sebuah ibadah. ?

2. Bacalah aturan mengenai berpuasa dan beribadah saat memiliki bayi

Jika kamu baru menjadi seorang ibu dan masih menyusui. Cari tahu dan pahami aturan tentang pengecualian dalam berpuasa, dan bagaimana cara mengganti utang puasamu.

Tidak masalah jika kamu merasa kuat dan yakin bahwa anakmu akan baik-baik saja, namun juga tidak apa-apa untuk tidak berpuasa karena kamu menyusui, terutama jika anakmu masih sepenuhnya bergantung padamu. Pastikan kamu mendiskusikan ini dengan pasanganmu sehingga kalian paham mengenai hal ini. Ingatlah bahwa pengecualian ini juga merupakan rahmat dari Allah SWT, dan Allah SWT sangat menyukainya ketika kita menerima kelonggaran yang diberikan oleh-Nya.

Dengan penutupan masjid pada Ramadan tahun ini, tempat ternyaman untuk beribadah adalah di rumahmu sendiri. Bacalah tentang aturan salat sambil menggendong bayimu (jika terpaksa dilakukan). Cara terbaik agar anakmu mau shalat bersama suatu hari nanti adalah mengajak mereka salat berjamaah. Bahkan Rasulullah SAW biasa shalat dengan menggendong cucunya di punggungnya.

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Shaddad, ini yang disampaikan oleh ayahnya:

"Rasulullah SAW mendatangi kami pada suatu salat malam, dan beliau sedang menggendong Hasan atau Husain. Rasulullah SAW maju dan meletakkannya, lalu beliau menyerukan Takbir dan mulai salat. Beliau bersujud dengan lama. Ayahku berkata: “Aku mendongakkan kepalaku dan melihat anak itu di punggung Rasulullah SAW selagi beliau bersujud, jadi aku kembali bersujud. Ketika Rasulullah SAW selesai salat, orang-orang berkata: “Ya Rasulullah (SAW), engkau bersujud lama sekali sehingga kami pikir sesuatu terjadi atau engkau sedang menerima wahyu.” Beliau berkata: “Tidak ada yang terjadi. Namun putraku sedang menaiki punggungku dan aku tidak ingin mengganggunya sampai dia merasa puas.”

3. Mulai dari hal yang sederhana

Walaupun begitu menggoda untuk membuat suatu pencapaian (misalnya mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan ini atau shalat tarawih 20 rakaat setiap malam), hal ini mungkin bukan pencapaian yang realistis ketika kamu memiliki anak kecil yang masih sepenuhnya bergantung kepadamu.

Kredit: Giphy

Sebagai gantinya, cobalah untuk membuat sebuah pencapaian kecil secara rutin, misalnya membaca satu ayat Al-Qur’an setiap sehabis shalat, bersedekah Rp 10 ribu sehari, menghafal satu surat atau doa baru, maupun melakukan satu salat sunah. Jika kamu konsisten dalam menciptakan satu kebiasaan baik selama bulan ini, perlahan-lahan kamu dapat menetapkan pencapaian lainnya dan meningkatkannya. Selalu ingat bahwa shalat 5 waktu lebih penting untuk dilakukan secara konsisten dan tepat waktu, daripada membebani dirimu dengan shalat dan ibadah tambahan.

Diriwayatkan oleh Aisyah:

Rasulullah SAW berkata, “Lakukan amalan baik dengan benar, tulus, dan sewajarnya, dan mengetahui bahwa amalan baikmu tidak akan membuatmu masuk Surga, juga bahwa amalan yang paling dicintai Allah adalah yang teratur dan terus-menerus walaupun sedikit.”

Intinya adalah pilihlah amalan yang bisa kamu lakukan secara konsisten, maksimal, dan kamu bisa mengejarnya kembali jika terputus. Pilihlah sesuatu yang pribadi dan berarti bagimu, sehingga ada keterikatan yang lebih kuat dengan ibadahmu. Hal ini lebih baik daripada  menderita karena terbebani sampai akhir bulan. Kamu bahkan bisa membaca doa dan berzikir sambil mencuci piring!

4. Rencanakan sejak awal

Jika memungkinkan, diskusikan harapanmu dalam memasuki dan mengakhiri bulan ini bersama keluarga. Nilai tambah dari pembatasan sosial saat ini adalah kamu bisa salat berjamaah sekeluarga dan tidak terburu-buru agar tidak ketinggalan salat berjamaah di masjid ?. Cobalah salat berjamaah setidaknya sekali jika bisa, atau salat bergantian jika bayimu rewel. Karena mayoritas orang tua bekerja dari rumah saat ini, rencana me-time untuk beribadah akan ideal.

Buatlah makanan sederhana untuk buka puasa dan sahur. Ini bukan waktunya untuk membuat masakan yang rumit setiap hari karena waktumu sudah dihabiskan untuk mengurus anak, bekerja, melakukan pekerjaan rumah, dan lainnya. Buatlah rencana menu masakan agar kamu dapat menyisakannya untuk sahur. Jika bayimu bangun saat sahur, kamu tinggal memanaskan makanan dan membuat segalanya jauh lebih mudah. Pilihlah makanan yang mengenyangkan seperti oatmeal dan buah-buahan, dan jangan lupa kurma! Minum susu penambah ASI untuk ibu juga boleh.

Tidak ada salahnya menggunakan layanan pesan-antar untuk memudahkanmu! Berbelanjalah secara online dan jika memungkinkan, lebih baik kurangi waktumu di dapur dan melakukan kegiatan lain di bulan ini.

Walaupun kita belum tahu bagaimana situasi saat Idul Fitri tiba, memberikan penampilan terbaik saat Idul Fitri masih dianjurkan. Jadi, jangan lupa rencanakan pakaian Idul Fitri-mu sejak awal agar kamu tidak stres mencari baju Lebaran. ?

5. Beristirahatlah selagi bisa

Kami tahu kamu mungkin akan berpikir “Istirahat? Apa itu istirahat? Tidak ada waktu untuk istirahat jika kamu orang tua baru!” Tenang, tidak masalah untuk tidak melakukan semua hal. Terkadang, tidak masalah untuk tidur siang bersama bayi dan tidak melipat selimut sampai esok hari, terutama jika kamu kurang tidur. Berpuasa dan mengurus si kecil dapat membuatmu sangat lelah. Orang tua yang bahagia dan cukup istirahat akan membuat bayinya senang juga! Relakan beberapa hal agar kamu bisa fokus mencapai tujuan Ramadan-mu jika ada. Apakah kamu tahu kalau Rasulullah SAW biasa tidur siang? Tidurlah selama 20-30 menit saja agar kamu dapat bangun dengan segar untuk menjalani sisa hari tersebut. Jika bisa, sempatkan waktu setelah buka puasa untuk tarawih, karena kini kamu tidak perlu terburu-buru ke masjid!

6. Jangan stres, dan jangan membandingkan

Mudah sekali untuk terbawa suasana saat melihat media sosial orang lain dengan dekorasi Ramadan mereka yang indah, makanan yang berlimpah, dan semacamnya. Ini sungguh fenomena yang baru bagi kita karena mayoritas dari kita tumbuh besar saat Ramadan begitu sederhana. Inilah saatnya untuk kembali ke kesederhanaan dan kebersamaan tersebut. Carilah kekompakan bersama keluargamu, dan jangan berpikir kamu harus melakukan semuanya agar mendapatkan Ramadan yang memuaskan. 

Jika kamu ingin bayimu juga mendapatkan semangat Ramadan, membaca buku adalah hal tepat untuk dimulai. Berikut ini adalah beberapa buku favorit kami untuk si kecil karena ceritanya sederhana dan gambarnya bagus sekali!

  • My First Book About The Qur’an oleh Sara Khan
  • My First Book About The Prophet Muhammad oleh Sara Khan
  • It’s Ramadan Curious George oleh H. A. Rey dan Hena Khan
  • Ilyas & Duck – Ramadan Joy! oleh Omar S. Khawaja

Ingatlah untuk melakukannya dengan sebaik mungkin saat kamu mengobrol, memeluk, dan membacakan buku untuk bayimu!

7. Tetap berkomunikasi dengan orang-orang tersayang

Karena kita  tidak bisa berkumpul dengan keluarga lainnya selama Ramadan tahun ini, inilah saatnya menggunakan panggilan video, FaceTime, Zoom, Skype, Telegram, WhatsApp, dan semacamnya! Tetap hubungi keluarga dan teman-teman yang memahami perjuangan mengurus anak dan bagaimana rasanya terjebak di rumah terutama di bulan ini. Jadwalkan sesi obrolan, atau bahkan lebih baik kumpulkan sekelompok teman untuk sesi membaca Al-Qur’an online di mana masing-masing orang dapat membacakan beebrapa ayat setiap harinya agar dapat saling termotivasi.

Juga, ada banyak kelas online, kuliah, dan podcast gratis di bulan ini. Temukan guru favoritmu dan ajak teman atau anggota keluargamu untuk belajar bersama! Dengan begitu, akan ada seseorang yang membantu mengingatkanmu jika kamu melewati sesuatu ketika mengurus anakmu ?

8. Singkirkan gangguan

Jika kamu ingin memaksimalkan waktu terbatasmu, ini bukanlah bulan untuk “Netflix and chill” atau melihat-lihat media sosial yang tidak ada habisnya. Kamu akan terkejut dengan betapa banyak hal yang dapat kamu lakukan ketika pengalihan ini disingkirkan. Pikirkan apa yang paling mengalihkanmu dan berapa lama kamu teralihkan. Kamu akan menemukan banyak manfaat dari detoks digital dan hanya fokus melakukan hal yang menyenangkan Allah. ❤️

Terakhir, Ramadan bersama anak-anak tentu akan sangat berbeda dengan saat kamu belum punya anak. Itulah sebabnya niatmu yang paling penting dan utama. Semoga tips-tips ini membantumu dalam menjalani Ramadan yang luar biasa bersama orang-orang yang kamu sayangi!