icon
article-hero

5 Hal yang Bisa Membuat Perjalanan Kamu ke Bali Lebih Tenang

avatar-name

Tiara •  Aug 10, 2020

Informasi yang tertera di bawah ini sesuai dengan kondisi saat artikel dipublikasikan.

Seminggu setelah dibuka kembali untuk wisatawan domestik, ribuan tiket pesawat tujuan Bali habis terjual. Berdasarkan catatan Bandara Internasional Ngurah Rai, pada 3 hari pertama pembukaannya pun tercatat sebanyak lebih dari 6.000 orang memasuki wilayah Bali lewat jalur udara. Hal ini mencerminkan kepercayaan wisatawan kepada Bali sebagai destinasi yang aman. Jika ditarik ke belakang lebih lanjut, Bali memang telah mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk kembali menyambut wisatawan, baik lokal, domestik, maupun mancanegara. Kalau kamu punya rencana ke Bali dalam waktu dekat tapi masih ragu, kekhawatiran kamu bisa sedikit ditekan karena setidaknya ada 5 hal yang akan membuat kamu lebih tenang ketika pergi ke Bali.

Syarat penerbangan yang ketat

Kini, calon penumpang pesawat memang tidak lagi diwajibkan membawa surat keterangan hasil negatif uji PCR. Namun, bepergian lewat jalur udara tetap membutuhkan dokumen pendukung berupa hasil non-reaktif Rapid Test yang berlaku 14 hari setelah diterbitkan. Penumpang wajib menunjukkan surat keterangan ini di bandara sebelum terbang. Untuk mereka yang tidak memilikinya, wajib melakukan tes dan menjalani prosedur tambahan berupa karantina mandiri selama 14 hari.

Protokol kesehatan di pesawat

Selain di bandara, pihak maskapai pun menerapkan protokol kesehatan ketat selama penerbangan. Misalnya maskapai Garuda Indonesia yang mengurangi kapasitas pesawatnya menjadi 70 persen dengan mengosongkan kursi tengah di setiap pesawat. Selain itu, seluruh awak kabin maskapai ini pun diwajibkan mengenakan masker, pelindung wajah, dan sarung tangan untuk meminimalisir resiko kontak selama penerbangan. 

Pendataan wisatawan yang masuk ke Bali

Sebelum berangkat ke Bali, wisatawan pun diwajibkan mengikuti prosedur administrasi. Hal ini dilakukan dengan mendaftarkan diri dan mengisi formulir aplikasi di website LOVE BALI. Selain itu, wisatawan pun wajib mengaktifkan GPS selama berada di Bali untuk memudahkan pelacakan jika terjadi konfirmasi kasus positif yang berhubungan dengan lokasi tertentu. Hal ini dilakukan agar penanggulangannya bisa dilakukan dengan cepat.

Penerapan protokol kesehatan di Bali

Para pelaku pariwisata di Bali pun telah mempersiapkan diri dengan mengatur protokol kesehatan yang wajib diikuti oleh wisatawan selama berada di Bali. Protokol ini diterapkan baik oleh operator wisata maupun pihak akomodasi. Penerapannya pun terperinci, termasuk prosedur penjemputan wisatawan dan kapasitas tempat wisata di sana.

Berwisata di alam terbuka

Untungnya, Bali punya begitu banyak destinasi wisata di alam terbuka. Wisata alam memang dianggap sebagai kegiatan wisata dengan resiko penularan yang lebih rendah. Terlebih dengan dibatasinya jumlah pengunjung, para wisatawan pun bisa menikmati suasana dengan aman dan lebih leluasa.

Tidak perlu khawatir berlebihan jika kamu harus melakukan perjalanan ke Bali. Selama kita tetap waspada dan menjaga diri sendiri dengan mematuhi protokol kesehatan, resiko penularan bisa ditekan. Namun, jangan lupa untuk menjaga kebersihan diri dan menerapkan pola hidup sehat agar kamu senantiasa terlindungi.

Simak juga rekomendasi seputar wisata di Bali dalam artikel berikut ini: